
Jenis-Jenis Lemak dan Bahaya Lemak Viseral
Lemak tubuh tidak selalu sama. Ada beberapa jenis lemak yang berbeda dalam tubuh manusia, dan masing-masing memiliki dampak yang berbeda terhadap kesehatan. Salah satu jenis lemak yang paling berbahaya adalah lemak viseral. Berbeda dengan lemak subkutan yang berada di bawah kulit, lemak viseral menyelimuti organ-organ vital seperti hati, lambung, dan usus. Meski tidak mudah dilihat, lemak ini bisa memengaruhi kesehatan secara signifikan.
Sumber dan Penyebab Terbentuknya Lemak Viseral
Lemak viseral terbentuk ketika tubuh menyimpan energi berlebih dari makanan, terutama dari asupan tinggi gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh. Energi yang tidak digunakan akan disimpan dalam bentuk lemak, baik di bawah kulit maupun di area perut bagian dalam. Beberapa faktor yang dapat memicu penumpukan lemak viseral antara lain:
- Pola makan tinggi kalori dan rendah nutrisi, seperti makanan cepat saji dan minuman manis.
- Kurang aktivitas fisik yang mengurangi pembakaran energi.
- Stres kronis yang meningkatkan produksi hormon kortisol.
- Kurang tidur yang mengganggu metabolisme tubuh.
- Faktor genetik dan usia, di mana metabolisme melambat seiring bertambahnya usia.
Cara Mendiagnosis Lemak Viseral
Untuk mengetahui jumlah lemak viseral dalam tubuh, cara yang paling akurat adalah melalui pemindaian CT scan atau MRI. Namun, karena prosedur ini mahal, dokter biasanya menggunakan metode pengukuran sederhana seperti lingkar pinggang dan rasio pinggang-pinggul.
- Untuk wanita, risiko tinggi jika lingkar pinggang mencapai 88 cm atau lebih.
- Untuk pria, risiko tinggi jika lingkar pinggang mencapai 102 cm atau lebih.
- Rasio pinggang-tinggi badan (waist-to-height ratio/WHtR) juga sering digunakan. Idealnya, ukuran pinggang tidak boleh melebihi setengah dari tinggi badan.
Dampak Negatif Lemak Viseral pada Kesehatan
Lemak viseral dikenal sebagai “active fat” karena bisa menghasilkan zat kimia yang memicu peradangan dan gangguan metabolisme. Dampaknya bisa lebih cepat dibanding lemak subkutan. Beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan lemak viseral antara lain:
- Resistensi insulin yang bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.
- Hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol.
- Penyakit jantung dan stroke akibat penumpukan plak di pembuluh darah.
- Risiko kanker tertentu seperti kanker payudara dan kolorektal.
- Gangguan fungsi otak, termasuk peningkatan risiko Alzheimer.
Langkah-Langkah untuk Mengurangi Lemak Viseral
Kabar baiknya, lemak viseral cukup responsif terhadap perubahan gaya hidup. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
Olahraga Teratur
Lakukan 30 menit latihan kardio seperti lari, bersepeda, atau berenang setidaknya 5 kali seminggu. Tambahkan latihan kekuatan 2–3 kali seminggu untuk meningkatkan massa otot dan pembakaran kalori.
Pola Makan Sehat
Kurangi konsumsi makanan olahan, gula tambahan, dan minuman manis. Perbanyak konsumsi protein tanpa lemak, sayuran hijau, buah-buahan, serta karbohidrat kompleks seperti oatmeal, kacang-kacangan, dan ubi. Pertimbangkan pola makan rendah karbohidrat seperti diet Mediterania.
Kelola Stres
Meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu menekan kadar kortisol, sehingga mengurangi penyimpanan lemak di area perut.
Tidur Cukup
Usahakan tidur 7–9 jam per malam untuk menjaga keseimbangan hormon metabolisme tubuh.
Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter?
Jika lingkar pinggang Anda sudah melewati batas risiko, segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, EKG, atau rujukan ke ahli gizi dapat membantu memetakan risiko penyakit dan menentukan langkah pencegahan yang tepat. Memiliki lemak viseral bukanlah vonis permanen. Dengan perubahan gaya hidup yang konsisten, kadar lemak berbahaya ini dapat berkurang secara signifikan. Semakin cepat Anda mengenalinya, semakin besar peluang untuk terhindar dari penyakit serius di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!