Cotton Bud Berbahaya, Ini Cara Bersihkan Telinga yang Benar Menurut Dokter THT

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penggunaan dan Bahaya Menggunakan Cotton Bud untuk Membersihkan Telinga

Cotton bud, atau yang dikenal dengan kapas batang, adalah alat kecil berbentuk batang ramping yang ujungnya dilapisi kapas lembut. Alat ini biasanya digunakan untuk membersihkan area tubuh tertentu, seperti telinga bagian luar. Meskipun penggunaannya umum, terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui mengenai fungsi dan risiko dari cotton bud.

Penggunaan cotton bud tidak hanya terbatas pada dunia kesehatan, tetapi juga sangat berguna dalam dunia kecantikan. Alat ini sering digunakan untuk merapikan riasan, membersihkan area mata, menghapus cat kuku yang berantakan, atau bahkan mengoleskan produk perawatan kulit pada area kecil. Keunggulan dari cotton bud terletak pada ukuran yang kecil dan ujung kapasnya yang halus, sehingga sangat membantu untuk pekerjaan detail yang memerlukan ketelitian. Fungsinya yang beragam dan praktis menjadikannya salah satu perlengkapan sederhana yang banyak tersedia di rumah maupun fasilitas kesehatan.

Namun, meskipun cotton bud mudah didapat dan sering digunakan, sebenarnya penggunaannya untuk membersihkan telinga tidak dianjurkan. Karena bentuknya yang menyerupai batang, cotton bud bisa mendorong kotoran lebih dalam ke dalam saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan dan penyumbatan yang berpotensi mengganggu pendengaran.

Selain itu, penggunaan cotton bud secara kasar dapat menimbulkan iritasi pada kulit di saluran telinga. Kondisi ini berisiko memicu infeksi akibat bakteri maupun jamur. Lebih lanjut, mengorek telinga terlalu dalam juga dapat menyebabkan robekan pada gendang telinga. Gendang telinga sendiri sangat tipis dan rentan terhadap kerusakan, sehingga tindakan yang tidak hati-hati bisa berujung pada kerusakan permanen.

Agar proses membersihkan telinga bisa berlangsung dengan aman, disarankan untuk langsung memeriksakan diri ke dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan). Dokter memiliki berbagai metode yang dapat digunakan, mulai dari sendok serumen, forceps (alat penjepit khusus), hingga suction (alat penyedot khusus). Berikut beberapa tindakan yang biasanya dilakukan oleh dokter THT guna menjaga kebersihan sekaligus kesehatan telinga:

  1. Irigasi Telinga
    Irigasi telinga adalah salah satu metode efektif untuk membersihkan telinga. Pada prosedur ini, dokter THT menyemprotkan air atau larutan saline ke dalam telinga secara perlahan. Dengan teknik yang benar, cara ini mampu membantu mengeluarkan kotoran telinga dengan aman.

  2. Microsuction
    Salah satu metode yang paling sering digunakan dokter THT untuk membersihkan telinga adalah microsuction. Teknik ini mirip dengan irigasi telinga dan sama-sama tidak menimbulkan rasa sakit. Selama proses tindakan ini, dokter menggunakan alat khusus yang berfungsi menyedot kotoran telinga hingga bersih.

Meskipun lebih aman dibandingkan membersihkan telinga sendiri, tidak semua orang akan cocok dengan metode tersebut. Itulah sebabnya dokter THT akan memeriksa kondisi telinga terlebih dahulu sebelum menentukan prosedur yang tepat.

Membersihkan telinga secara mandiri masih diperbolehkan selama hanya dilakukan pada bagian luar telinga. Namun, jika kotoran berada lebih dalam, sebaiknya serahkan kepada dokter THT. Hal ini karena saluran dan gendang telinga sangat sensitif dan berisiko mengalami kerusakan jika tidak ditangani dengan tepat.