
Kebakaran Menghanguskan Gedong Simpen di Pura Taman Yeh Obat
Sebuah kejadian kebakaran terjadi di Pura Taman Yeh Obat, yang terletak di Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, pada hari Kamis (25/9). Peristiwa ini menimpa satu bangunan utama bernama gedong simpen beserta isinya. Akibatnya, seluruh isi bangunan tersebut ludes terbakar dan mengakibatkan kerugian materiil mencapai sekitar Rp80 juta.
Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, kebakaran pertama kali diketahui oleh Komang Agus Setiawan sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu, Setiawan baru saja pulang dari berdagang dan melihat area pura terang benderang. Ia kemudian mendekati lokasi dan menyadari bahwa gedong simpen sedang terbakar dengan kobaran api yang semakin besar.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Setiawan langsung memberitahu warga sekitar. Mereka segera bergerak cepat untuk membantu memadamkan api. Namun, kobaran api tidak kunjung mereda, sehingga warga akhirnya memanggil petugas pemadam kebakaran (Damkar) Buleleng untuk bantuan lebih lanjut.
Proses pemadaman dilakukan dengan bantuan dua unit mobil Damkar. Berkat upaya bersama, kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.00 Wita. Meski begitu, kerugian yang dialami sangat besar. Gedong simpen yang berukuran 3x5 meter serta berbagai barang inventaris pura seperti wastre (kain), karpet, tikar, tabung gas LPG, dan beberapa peralatan elektronik lainnya ludes terbakar.
Menurut dugaan sementara, kebakaran mungkin disebabkan oleh pembakaran sampah daun bambu yang berada di sebelah barat pura. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kejadian tersebut. Selain itu, kondisi cuaca dan angin juga bisa berkontribusi dalam memperparah kobaran api.
Pihak pengempon pura mengaku sangat kecewa atas kejadian ini. Kerugian yang dialami bukan hanya secara finansial, tetapi juga berdampak pada kepercayaan dan rasa aman masyarakat terhadap tempat ibadah tersebut. Selain itu, proses perbaikan dan pemulihan akan memakan waktu cukup lama karena banyaknya barang yang hilang dan kerusakan struktur bangunan.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko kebakaran, terutama di lingkungan yang memiliki nilai budaya dan spiritual tinggi. Diperlukan kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tindakan yang berpotensi memicu kebakaran, seperti pembakaran sampah atau penggunaan alat yang tidak aman.
Selain itu, pentingnya adanya sistem pencegahan kebakaran yang lebih baik di kawasan wisata dan tempat ibadah perlu segera diwujudkan. Langkah-langkah seperti pemasangan alat deteksi asap, pelatihan pengelola tempat ibadah, dan koordinasi dengan instansi terkait dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!