Kesehatan Amy Qanita Menurun, Raffi Ahmad Khawatir Ibunya Sering Pingsan saat Kecemasan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Raffi Ahmad Minta Doa untuk Ibu Kandungnya yang Akan Jalani Operasi

Raffi Ahmad, salah satu tokoh publik Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan kabar tentang kondisi kesehatan ibundanya, Amy Qanita. Dalam unggahan di akun Instagram @raffinagita1717 pada hari Kamis (11/9/2025), Raffi membagikan foto dirinya sedang menemani sang ibu di rumah sakit. Dalam captionnya, ia menyampaikan permohonan doa untuk ibunya yang akan segera menjalani operasi.

“Mohon doa untuk Mama tercinta yang akan menjalani operasi besok/lusa. Semoga diberikan kesehatan, kelancaran, dan ketenangan hati. Semoga kita semua selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Aamiin. Aku sayang kamu ibu,” tulis Raffi dalam unggahannya tersebut.

Komentar-komentar dari netizen pun langsung mengalir deras, memberikan dukungan penuh kepada Raffi dan keluarganya. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyakit yang dialami Amy Qanita.

Penyakit yang Diderita oleh Amy Qanita

Dalam acara FYP Trans 7 yang tayang pada Jumat (12/9/2025), Raffi Ahmad tidak secara spesifik menyebutkan jenis penyakit yang dialami ibunya. Namun, ia menyebut bahwa Amy Qanita masih bisa berkomunikasi dengan baik, meskipun sering mengalami pingsan saat sedang berpikir.

“Komunikasi masih normal, hari ini dicek semuanya kalau memang jadi insya Allah operasi. Kalau nggak hari ini ya besok,” ujar Raffi. “Beberapa kali memang pingsan, blackout, sering pingsan kalau ada pikiran,” tambahnya.

Menurut Raffi, Amy Qanita sebenarnya sudah beberapa kali diminta untuk menjalani operasi, tetapi ia menolak. Hingga akhirnya, ketika kembali sakit, Raffi membawanya ke Singapura untuk perawatan. Di sana, Amy Qanita akhirnya setuju untuk menjalani operasi.

“Beberapa kali kalau mau dioperasi nggak mau Mama Amy memang. Waktu itu sudah seminggu sakit, pulang itu di Bandung ya. Akhirnya kemarin, 'Ya sudahlah Ma, ke Singapura' kemarin,” jelas Raffi. “Sudah beberapa kali diminta operasi suka nggak mau,” lanjutnya.

Perjalanan Hidup Amy Qanita

Sebagai ibu dari Raffi Ahmad, Amy Qanita juga memiliki cerita hidup yang menarik. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan impian masa mudanya, yaitu ingin menjadi pramugari dan notaris. Awalnya, Amy tertarik menjadi pramugari karena melihatnya sebagai pekerjaan yang menarik dan enak. Namun, impian tersebut tidak bertahan lama.

Di tengah perjalanan hidupnya, Amy beralih cita-cita menjadi seorang notaris. “Di pertengahan umur setelah SMA, karena sering nganter ibu, ada transaksi-transaksi yang namanya seorang notaris. Uh, enak banget ya jadi notaris, gitu tanda tangan-tanda tangan. Begitu keren,” katanya.

Sayangnya, Amy gagal memasuki Fakultas Hukum yang diinginkannya. “Ternyata setelah masuk kuliah, nggak keterima tuh di hukum, jadi ya udah,” cerita Amy. Meski begitu, ia sempat disarankan untuk mengikuti jejak kakaknya dan berkuliah di jurusan ekonomi, tetapi ia menolak saran tersebut.

Momen Pilu Saat Kehilangan Suami

Amy Qanita juga menceritakan momen pilu saat suaminya, Munawar Ahmad, meninggal dunia. Ia berbagi perasaannya yang sangat mendalam. “Betul-betul merasakan bagian hidup, belahan jiwa tuh nggak ada, itu benar-benar yang sampai kaki tuh gemeter,” ujarnya dengan penuh emosi.

Meskipun sangat terpukul, Amy Qanita merasa dapat bangkit berkat dukungan anak-anaknya. “Menguatkan ya, pastinya anak-anak, ada saudara-saudara yang selalu support. Dari situ mulailah, apapun hidup harus berjalan terus,” katanya.

Ketika suaminya meninggal dunia, Raffi Ahmad belum menjadi seperti sekarang. “Raffi juga pada saat itu kan belum seperti sekarang, masih dia juga biayanya untuk keperluan dia,” terang Amy. Ia kemudian mengambil peran untuk mengatur kehidupan mereka dan memastikan bahwa anak-anaknya menjalani hidup dengan baik.

“Alhamdulillah, anak-anak saleh salehah. Mereka menjalani hidup yaudah apa adanya aja gitu. Terutama Raffi, dia tahu apa yang harus dia lakukan,” tuturnya.

Melalui perjalanan hidupnya yang penuh liku, Amy Qanita menunjukkan ketahanan dan kasih sayang yang mendalam kepada keluarga. Meskipun cita-citanya tidak terwujud, ia berhasil membesarkan anak-anaknya dan tetap optimis menjalani hidup.