
Koleksi u201cDesert Rainu201d Laxmi Tailors: Pemandangan yang Menggambarkan Perjalanan Waktu dan Keabadian
Laxmi Tailors, rumah mode bespoke legendaris Indonesia, merayakan 77 tahun perjalanannya dengan cara yang sangat puitis. Tahun ini, mereka meluncurkan koleksi bertajuk u201cDesert Rainu201d di panggung Fashion Nation 2025. Bukan hanya sekadar peragaan busana, tetapi sebuah perayaan yang mengingatkan bahwa seni menjahit adalah warisan lintas generasi.
Filosofi di Balik u201cDesert Rainu201d
Fashion Creative Director, Rahghutama Agata, menjelaskan bahwa inspirasi koleksi ini berasal dari siklus cuaca sehari-hari. Mulai dari terik matahari, gurun yang panas, hingga turunnya hujan yang menenangkan di malam hari. Filosofi ini tidak hanya terlihat dalam warna, tetapi juga dalam desain yang memadukan kontras antara keras dan lembut, kering dan basah, serta panas dan sejuk.
u201cKoleksi Desert Rain terinspirasi dari iklim panas, seperti berada di gurun, lalu kita merindukan kesejukan air sebagai oasis,u201d ujarnya.
Palet Alami, Palet Jiwa
Palet warna dalam koleksi ini seolah menyalin kanvas alam, termasuk cokelat gurun, biru air, dan gradasi hangat menuju dingin. Setiap potongan bagaikan lanskap yang berganti rupa, menciptakan narasi visual dari pagi ke malam, dari kering menuju kesejukan.
Warna-warna tersebut tidak hanya menempel di kain, tetapi menyusup ke jiwa pemakainya. Setiap esensi menghadirkan sensasi bahwa setiap pakaian adalah perjalanan kecil menuju keseimbangan.
Material yang Berbicara
Kekuatan Desert Rain juga terletak pada pemilihan material seperti linen, katun, dan wool yang ringan namun refined. Tekstur yang dipilih tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional guna menyejukkan tubuh tanpa kehilangan aura kemewahan. Seakan tiap helai benang tahu kapan harus bernafas dan kapan harus menahan bentuk.
u201cBahan ini tepat untuk iklim Indonesia,u201d jelas Rahghutama.
20 Rancangan, 20 Cerita
Laxmi mempersembahkan 20 rancangan terbaru yang menampilkan tailoring sebagai seni yang hidup. Potongan jas, setelan, hingga luaran masing-masing membawa narasi berbeda, namun tetap terikat pada benang merah Desert Rain.
Setiap rancangan bisa dibaca seperti puisi pendek, ada yang menegaskan ketegasan garis, ada pula yang melunak dalam lekuk. Semua bersatu, menciptakan simfoni visual tentang hujan yang jatuh di atas gurun.
Merayakan Craftsmanship Lintas Generasi
Lebih dari sekadar perayaan usia, kehadiran Laxmi di Fashion Nation 2025 adalah deklarasi. Koleksi Desert Rain menjadi bukti bahwa craftsmanship lokal bisa bersaing dengan gempuran fast fashion global. Bahwa, di tengah derasnya produksi massal, masih ada jahitan yang menyimpan cerita, detail, dan dedikasi lintas generasi.
u201cSetiap jahitan adalah cerminan tradisi dan keahlian yang kami jaga. Laxmi tumbuh bersama generasi, bukan hanya sebagai penjahit, tetapi sebagai bagian dari perjalanan gaya hidup pelanggan,u201d pungkas Dalip Shahri, VP-Brand, Marketing & Communication.
Dengan u201cDesert Rainu201d, Laxmi bukan hanya merayakan 77 tahun keberadaannya, tetapi juga menegaskan diri sebagai oase dalam industri mode Indonesia. Di setiap detail, dari palet warna hingga pilihan material, Laxmi menjahitkan filosofi bahwa fashion bukan sekadar pakaian, tetapi juga refleksi dari perjalanan hidup dari panasnya siang, hingga hujan yang memberi kesejukan di malam hari.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!