
Memahami Perbedaan Flu dan Batuk Pilek
Saat hidung mulai meler dan batuk mengganggu aktivitas sehari-hari, banyak orang langsung mengatakan bahwa mereka sedang mengalami flu. Namun, apakah benar-benar demikian? Apakah gejala yang dialami memang merupakan influenza atau hanya sekadar batuk pilek biasa? Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami istilah "flu" secara lebih jelas.
Apa Itu Flu Sebenarnya?
Pada sebuah seminar yang diadakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) sebagai ahli respirologi, menjelaskan bahwa istilah "flu" sering disalahpahami. Flu sebenarnya adalah singkatan dari influenza, yaitu penyakit saluran napas akut yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini berbeda dengan selesma atau common cold yang sering kita alami sehari-hari.
Influenza memiliki gejala yang lebih parah dan bisa menimbulkan risiko serius, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan wanita hamil. Sementara itu, selesma atau batuk pilek biasa umumnya tidak menyebabkan komplikasi berat dan gejalanya lebih ringan.
Perbedaan Mendasar antara Influenza dan Selesma
Perbedaan utama antara influenza dan selesma terletak pada tingkat keparahan dan jenis gejalanya. Penderita influenza biasanya mengalami demam tinggi yang tiba-tiba muncul, disertai sakit kepala hebat dan nyeri otot parah di seluruh tubuh. Rasa lelah yang dirasakan sangat ekstrem hingga membuat penderitanya sulit bangun dari tempat tidur. Gejala pernapasan seperti batuk kering dan sakit tenggorokan juga sering muncul.
Di sisi lain, gejala selesma lebih ringan dan terfokus pada saluran pernapasan. Umumnya, penderita hanya mengalami hidung meler, hidung tersumbat, dan bersin. Demam dan nyeri otot jarang terjadi, sehingga penderitanya masih dapat melanjutkan aktivitas harian.
Bahaya Jika Salah Mengartikan Flu
Menganggap influenza sebagai batuk pilek biasa bisa sangat berbahaya. Karena penanganannya berbeda, jika seseorang benar-benar terkena influenza, maka harus segera ditangani dengan serius. Beberapa risiko yang bisa muncul antara lain:
- Radang paru (pneumonia)
- Komplikasi pada jantung dan otak
- Kematian, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan petugas kesehatan
Data menunjukkan bahwa anak-anak memiliki risiko terkena influenza dua kali lipat lebih tinggi dibanding kelompok usia lainnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan gejala yang muncul pada anak secara lebih cermat.
Tanda-Tanda Bahaya pada Anak
Dr. Nastiti menekankan beberapa gejala yang perlu diwaspadai oleh orang tua, terutama jika anak mengalami kondisi yang tidak biasa. Beberapa tanda bahaya yang perlu diperhatikan antara lain:
- Anak sama sekali tidak mau minum, yang berisiko menyebabkan dehidrasi
- Napas menjadi sangat cepat dan terlihat tarikan pada dinding dada, sehingga sulit bernapas
- Terjadi kejang, di mana anak menjadi sangat lemas dan sulit diajak berkomunikasi
Jika gejala tersebut muncul, segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pencegahan Influenza
Untuk mencegah influenza, vaksinasi setiap tahun sangat dianjurkan. Selain itu, menjaga pola hidup bersih dan sehat juga menjadi langkah penting. Dengan melakukan vaksinasi dan menjaga kebersihan diri, baik anak maupun orang tua dapat mengurangi risiko tertular penyakit influenza.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!