
Kebiasaan yang Ternyata Merusak Kualitas Gizi Makanan
Banyak kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap remeh ternyata bisa berdampak buruk pada kualitas gizi makanan. Menurut dr. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, dokter spesialis gizi klinik, kualitas gizi tidak hanya bergantung pada jenis bahan makanan, tetapi juga pada cara pengolahan dan penyimpanannya.
Nasi Terlalu Lama Di dalam Rice Cooker
Salah satu contoh paling sederhana adalah kebiasaan membiarkan nasi terlalu lama di dalam rice cooker agar tetap hangat. Menurut dr. Consistania, panas yang terus-menerus dapat menyebabkan ikatan pati dalam nasi lebih mudah terpecah. Hal ini berpotensi meningkatkan kadar gula darah.
"Jadi istilahnya, pati dari nasi itu ikatannya akan lebih mudah dipecah. Akhirnya menaikkan gula darah itu lebih tinggi," jelasnya.
Penyimpanan Makanan yang Tidak Benar
Bagi keluarga yang mengandalkan meal prep mingguan, dr. Consistania menekankan pentingnya teknik penyimpanan yang tepat. Ia menyarankan membekukan bahan makanan dalam porsi sekali masak saja.
"Penyimpanannya jangan sampai kita melelehkan daging yang sudah dibekukan, lalu hanya mengambil satu potong dan sisanya dikembalikan ke freezer. Itu tidak boleh," ujarnya.
Menurutnya, jika makanan yang sudah dibekukan, lebih baik langsung dimasak sekaligus agar kualitas gizinya tetap terjaga. Jika makanan terus-menerus dibekukan dan dilelehkan, kualitas nutrisinya akan berkurang.
Penggunaan Suhu Tinggi Saat Memasak
Dr. Consistania juga menyoroti kebiasaan menggoreng dengan minyak banyak atau melalui proses deep fried menggunakan suhu tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kandungan lemak dalam makanan.
"Gorengan yang tinggi lemak dan digoreng pakai minyak. Terus dia pakai deep fried kan. Biasanya deep fried suhunya sangat tinggi," ucapnya.
Pengulangan Pemanasan Makanan
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah memanaskan makanan berulang kali. Vitamin dan mineral yang larut air bisa hilang akibat proses ini.
"Kalau kita masak sayur atau lauk, lalu dipanaskan berulang-ulang, vitamin dan mineral larut air bisa hilang," tambahnya.
Pentingnya Konsistensi dalam Pola Makan
Pada akhirnya, memasak di rumah, memilih bahan segar, dan memperhatikan suhu pengolahan menjadi hal yang patut diperhatikan. Dr. Consistania menjelaskan bahwa tubuh manusia akan terganggu jika bakteri baik tidak diberi makan dengan benar.
"Tubuh kita, kalau bakteri baik tidak dikasih makan dengan baik dan benar, ujung-ujungnya gangguan hormon, alerginya kumat, gampang sakit," ujarnya.
Investasi Kesehatan Dari Awal
Kunci pola makan sehat harus dimulai sedini mungkin. Kebiasaan sepele yang berujung pada kesehatan harus segera dihindari. Menurut dr. Consistania, gaya hidup sehat adalah investasi. Apa yang dilakukan hari ini akan menentukan kesehatan hingga tua nanti.
Dengan memperhatikan cara pengolahan, penyimpanan, dan pemanasan makanan, kualitas gizi bisa tetap terjaga. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!