8 Penyakit Paling Mahal yang Bebankan BPJS Kesehatan Tahun Ini

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyakit Katarstropik dengan Biaya Tinggi yang Ditanggung BPJS Kesehatan Tahun 2024

BPJS Kesehatan telah mengungkapkan delapan jenis penyakit katarstropik yang menjadi beban terbesar dalam pengeluaran tahun 2024. Penyakit-penyakit ini memiliki biaya perawatan yang sangat tinggi dan berdampak signifikan terhadap anggaran layanan kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menjelaskan bahwa delapan penyakit tersebut menyumbang sekitar 21,32 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan pada tahun ini. Angka ini mencapai lebih dari Rp 37 triliun, naik sekitar Rp 4 triliun dibandingkan dengan jumlah yang dikeluarkan pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp 33 triliun.

Menurutnya, peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan dan semakin banyaknya penggunaan layanan tersebut. Dari data BPJS Kesehatan, jumlah kasus penyakit katarstropik ini mencapai 33,04 juta kasus dengan total biaya sebesar Rp 37,28 triliun.

Daftar Penyakit Katarstropik dengan Biaya Tertinggi

Berikut adalah daftar delapan penyakit katarstropik yang paling mahal biayanya:

  1. Penyakit Jantung
  2. Total kasus: 22.550.047
  3. Biaya: Rp 19,25 triliun

  4. Kanker

  5. Total kasus: 4.240.719
  6. Biaya: Rp 6,48 triliun

  7. Stroke

  8. Total kasus: 3.899.305
  9. Biaya: Rp 5,81 triliun

  10. Gagal Ginjal

  11. Total kasus: 1.448.406
  12. Biaya: Rp 2,76 triliun

  13. Hemofilia

  14. Total kasus: 131.639
  15. Biaya: Rp 1,10 triliun

  16. Thalasemia

  17. Total kasus: 353.226
  18. Biaya: Rp 794,45 miliar

  19. Leukemia

  20. Total kasus: 168.351
  21. Biaya: Rp 599,91 miliar

  22. Sirosis Hepatis

  23. Total kasus: 248.373
  24. Biaya: Rp 463,51 miliar

Dampak dan Perspektif Masa Depan

Penyakit-penyakit katarstropik ini tidak hanya memberatkan anggaran BPJS Kesehatan, tetapi juga memengaruhi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Dengan meningkatnya jumlah kasus dan biaya, penting bagi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk terus meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan dana serta memperkuat program pencegahan.

Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit juga diperlukan. Dengan mengurangi risiko terkena penyakit katarstropik, diharapkan dapat menekan biaya perawatan dan membantu kelangsungan sistem jaminan kesehatan.

BPJS Kesehatan juga perlu terus memperbaiki sistem rujukan dan pengelolaan layanan agar pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan efisien. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan.