Anak Sembuh TB Paru Tapi Berat Badan Tak Bertambah, Kenapa?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kaitan Berat Badan Anak yang Tidak Naik dengan Penyakit Jantung Bawaan

Anak-anak yang sedang menjalani pengobatan TB paru seringkali mengalami kesulitan dalam menaikkan berat badannya. Hal ini bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan lain yang menyertai, seperti penyakit jantung bawaan (PJB). Orang tua perlu memperhatikan hal ini agar bisa segera mengambil tindakan yang tepat.

Menurut dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak dengan TB paru seharusnya mengalami peningkatan berat badan setelah pengobatan selesai. Namun, jika berat badan tidak meningkat sesuai harapan, dokter perlu mencari penyebab lain. Salah satu kemungkinan adalah adanya PJB yang memengaruhi metabolisme tubuh dan membuat anak sulit bertambah berat badan.

Hubungan antara TB Paru dan Penyakit Jantung Bawaan

TB paru adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru dan dapat mengganggu penyerapan nutrisi pada anak. Setelah pengobatan, biasanya nafsu makan anak membaik dan berat badan meningkat secara perlahan. Namun, jika proses ini tidak terjadi, orang tua harus waspada karena bisa saja ada masalah kesehatan lain yang mendasar.

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan struktur jantung yang sudah ada sejak lahir. Dalam data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi PJB di Indonesia mencapai 8 dari 1.000 kelahiran hidup. Anak dengan PJB cenderung mudah lelah, sulit makan, dan mengalami hambatan pertumbuhan.

u201cPada anak dengan PJB, jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Energi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh justru habis untuk mempertahankan fungsi vital tubuh. Inilah yang membuat berat badan sulit naik,u201d jelas dr. Aditya Widjaja, Sp.A(K), dokter spesialis jantung anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda yang bisa mengarah pada penyakit jantung bawaan, terutama jika anak sudah menjalani pengobatan TB paru tetapi tetap sulit bertambah berat badan. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Nafas cepat atau sesak, terutama saat aktivitas ringan.
  • Mudah lelah atau berhenti menyusu/makan sebelum kenyang.
  • Berat badan tidak naik meski asupan makanan cukup.
  • Bibir atau ujung jari tampak kebiruan (sianosis).
  • Sering mengalami infeksi saluran pernapasan.

Pemeriksaan dan Penanganan

Jika gejala tersebut muncul, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti foto rontgen dada, ekokardiografi (USG jantung), hingga pemeriksaan laboratorium. Deteksi dini sangat penting dalam menghadapi PJB. Tidak semua kasus memerlukan operasi segera, tetapi sebagian membutuhkan tindakan medis khusus.

u201cSemakin cepat diketahui, semakin baik prognosisnya,u201d kata dr. Aditya.

Berat badan anak yang tidak kunjung naik setelah pengobatan TB paru memang bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain, termasuk penyakit jantung bawaan. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk melakukan evaluasi lanjutan ke dokter spesialis anak bila kondisi tersebut terjadi. Orang tua jangan ragu untuk meminta pemeriksaan tambahan. Berat badan yang stagnan pada anak tidak boleh dianggap wajar, karena bisa jadi ada penyakit penyerta yang harus segera ditangani.