BPOM Lampung Pantau Program Pangan Aman di Tanggamus, Dorong Edukasi Gizi dan Kesehatan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Upaya Memperkuat Keamanan Pangan di Kabupaten Tanggamus

Kabupaten Tanggamus terus berupaya memperkuat kualitas pangan dan menjaga kesehatan masyarakat. Dalam rangka menegakkan standar keamanan pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lampung melakukan monitoring lanjutan Program Kabupaten Pangan Aman (KKPA). Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (25/9/2025), bertujuan untuk memastikan bahwa penerapan keamanan pangan di daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Pembahasan berlangsung di ruang rapat Bapperida Kabupaten Tanggamus. Acara dipimpin oleh Ketua Tim Program KKPA BPOM Lampung, Thusy Eka Putri, didampingi anggota tim Niniek Ambarwati dan Ghina Allaniyyah. Hadir dalam pertemuan ini jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat Gisting, serta Tim Terpadu Pangan Aman Daerah (TPID). Diskusi berlangsung dinamis, dengan fokus utama pada progres pengisian data dan strategi percepatan program.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Tanggamus, Hendra Wijaya M., membuka arahan dengan menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh pihak. Ia menyatakan bahwa pengisian tools Pangan Aman menjadi syarat mutlak agar penilaian mandiri dapat berjalan optimal. u201cKami berharap Bapak Ibu OPD, Camat Gisting, dan perwakilan OPD lainnya segera menyelesaikan pengisian data hari ini. Tim KKPA BPOM akan melakukan koreksi, sementara batas akhir upload data dukung adalah 30 September 2025,u201d ujarnya.

Ketua Tim Program KKPA BPOM Lampung, Thusy Eka Putri, menjelaskan bahwa data yang dikirim tidak hanya sebagai laporan daerah, tetapi juga menjadi dasar penilaian juri nasional dari sembilan kementerian. u201cApabila data dukung terpenuhi secara lengkap, tentu peluang Tanggamus untuk mendapatkan hasil maksimal akan semakin besar. Ini bukan hanya soal penilaian, tetapi juga wujud komitmen daerah dalam menjaga keamanan pangan bagi masyarakatnya,u201d tambahnya.

Dari sisi implementasi di lapangan, Kepala Dinas PMD Kabupaten Tanggamus, Arpin, menekankan peran penting Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD). Menurutnya, kader-kader ini rutin turun ke pekon untuk memberikan edukasi langsung kepada warga. Sosialisasi meliputi pengetahuan gizi seimbang, cara mengolah pangan dengan aman, hingga membiasakan masyarakat hidup sehat. u201cKKPD menjadi ujung tombak di lapangan. Mereka yang memastikan masyarakat tidak hanya tahu teori, tetapi juga membiasakan praktik pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari,u201d jelas Arpin.

Monitoring ini juga menjadi momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor. Tidak hanya BPOM dan pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat, kader desa, hingga pelaku usaha kecil yang bergerak di bidang pangan. Semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam mewujudkan Kabupaten Tanggamus sebagai daerah yang konsisten menjaga kualitas pangan.

Program KKPA sendiri merupakan inisiatif nasional yang didorong BPOM untuk membangun sistem pangan aman di tingkat kabupaten/kota. Melalui program ini, pemerintah daerah diberi ruang untuk berinovasi sekaligus memperkuat daya saing dengan menjadikan keamanan pangan sebagai salah satu indikator pembangunan.

Dengan agenda monitoring ini, diharapkan Tanggamus mampu menunjukkan progres nyata sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain di Lampung. Sebab, kualitas pangan yang aman tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga erat hubungannya dengan produktivitas masyarakat, daya saing daerah, hingga ketahanan nasional.