
Kasus DBD di Kubu Raya Hingga Minggu ke-36 Tahun 2025
Hingga minggu ke-36 tahun 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya mencatat sebanyak 70 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tanpa adanya korban meninggal. Angka ini menunjukkan bahwa penyebaran penyakit tersebut masih terkendali, tetapi masyarakat tetap perlu waspada.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, H Siswani, menjelaskan bahwa nyamuk Aedes Aegypti dapat langsung menularkan virus DBD karena sudah membawa virus sejak dalam bentuk telur. Menurutnya, nyamuk ini tidak memerlukan perantara orang sakit untuk menularkan virus ketika menggigit manusia.
“Nyamuk ini tanpa perantara orang sakit pun sudah bisa menularkan virus ketika menggigit manusia,” jelas Siswani saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, pada Jumat, 19 September 2025.
Untuk mencegah penularan, ia mengimbau masyarakat tetap melaksanakan gerakan 3M Plus, yaitu:
- Menguras tempat penampungan air secara rutin.
- Menutup wadah air agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
- Mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air.
Siswani juga menambahkan langkah-langkah lain dalam pencegahan penyebaran DBD. Antara lain:
- Menabur abate di lingkungan sekitar rumah.
- Menjaga kebersihan halaman dari sampah yang bisa menampung air, seperti plastik.
- Menggunakan lotion anti nyamuk untuk perlindungan tambahan.
- Menanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk, seperti serai atau lavender.
Selain itu, Siswani mengimbau anak-anak sekolah, khususnya usia 4 hingga 12 tahun yang paling rentan terjangkit DBD, untuk menggunakan pakaian panjang sebagai upaya pencegahan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Upaya Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat
Selain imbauan langsung, sosialisasi pencegahan DBD juga gencar dilakukan melalui berbagai saluran. Beberapa metode yang digunakan antara lain:
- Penyebaran informasi melalui puskesmas setempat.
- Penggunaan media sosial untuk menyebarkan pesan pencegahan.
- Mobil promosi kesehatan (promkes) yang melakukan edukasi langsung ke masyarakat.
Tujuan dari semua upaya ini adalah agar masyarakat lebih memahami tanda dan gejala DBD. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat segera melakukan tindakan pencegahan maupun pengobatan jika diperlukan.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan pribadi sangat krusial dalam mencegah penyebaran DBD. Dengan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, risiko penularan dapat diminimalkan.
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap hari, seperti membersihkan lingkungan dan menghindari genangan air, dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi populasi nyamuk Aedes Aegypti. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri seperti lotion anti nyamuk dan pakaian yang menutupi tubuh juga sangat dianjurkan.
Dengan kombinasi antara edukasi, kesadaran, dan tindakan nyata, masyarakat diharapkan dapat hidup lebih sehat dan aman dari ancaman DBD.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!