Kuku Manusia Jadi Obat Tradisional, Harga Rp 350.000 Per Kilogram

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kuku Manusia sebagai Bahan Pengobatan Tradisional di Tiongkok

Di Tiongkok, kuku manusia yang telah dipotong ternyata memiliki peran penting dalam pengobatan tradisional. Dikenal dengan istilah Traditional Chinese Medicine (TCM), penggunaan kuku ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Masyarakat Tiongkok kuno percaya bahwa kuku dapat membantu proses detoksifikasi tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.

Seorang perempuan dari Provinsi Hebei, Tiongkok utara, menarik perhatian publik setelah ia menjual bekas potongan kuku miliknya. Sejak kecil, ia rajin mengumpulkan potongan kukunya sendiri untuk dijual. Ia menjualnya seharga 150 yuan atau sekitar Rp 350.000 untuk setiap kilogram. Kuku-kuku tersebut kemudian digunakan sebagai bahan dalam ramuan TCM.

Sejarah Penggunaan Kuku dalam TCM

Penggunaan kuku manusia dalam pengobatan TCM tercatat sejak masa Dinasti Tang. Sun Simiao (581–682), seorang dokter terkenal pada masa itu, menuliskan dalam kitab Qianjin Yaofang bahwa abu kuku manusia dapat digunakan untuk mengatasi perut kembung pada anak. Caranya cukup unik: potongan kuku tersebut dibakar hingga menjadi abu, lalu dioleskan ke payudara ibu. Saat menyusui, bayi akan meminum ASI yang sudah bercampur abu tersebut.

Menurut He Lan, dokter senior TCM di Rumah Sakit Universitas Peking, kuku manusia masih diresepkan oleh dokter pada 1960-an. Namun, seiring ditemukannya bahan lain dengan efek serupa, penggunaannya mulai menurun. He Lan menambahkan, kuku cukup sulit didapatkan karena rata-rata orang dewasa hanya menghasilkan sekitar 100 gram kuku setiap tahun.

Penggunaan Kuku dalam Obat Modern

Meski jumlahnya terbatas, kuku tetap masuk dalam sejumlah ramuan modern. Pada 2018, obat paten di Tiongkok bernama Hou Yan Wan menjadi sorotan karena mengandung kuku manusia. Obat itu dipercaya dapat mengatasi radang tenggorokan.

Profesor Li Jimin dari Universitas Pengobatan Tradisional China di Chengdu menjelaskan, perusahaan farmasi biasanya membeli kuku dari sekolah maupun desa. Semua kuku tersebut kemudian dibersihkan, disterilisasi, diproses dengan suhu panas, lalu digiling hingga menjadi bubuk. Kekhawatiran sempat muncul terkait kemungkinan kuku kaki dijual dalam keperluan itu. Namun, Li menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi. Ia juga menekankan bahwa bahan baku maupun produk obat harus melewati pemeriksaan ketat sebelum dipasarkan.

Bahan Unik Lain dalam TCM

Kuku manusia bukan satu-satunya bahan yang terdengar aneh bagi sebagian orang. Dalam catatan TCM, rambut, gigi, bahkan ketombe juga pernah digunakan. Dalam Bencao Gangmu atau Kompendium Materia Medica karya Li Shizhen pada abad ke-16, disebutkan bahwa ketombe dari sisir bisa dicampur dengan air tajin atau arak untuk mengatasi sakit kepala.

Fenomena ini menimbulkan reaksi beragam di media sosial. Ada juga yang mengomentari bahwa TCM penuh dengan pengetahuan yang mengejutkan. Meskipun ada yang skeptis, penggunaan bahan-bahan alami seperti kuku manusia tetap menjadi bagian dari warisan budaya dan medis yang dijaga oleh para ahli TCM.