Pemerintah Kota Bima Dapatkan Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

Kota Bima Meraih Penghargaan Bebas Frambusia

Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali mencatatkan prestasi yang membanggakan dalam bidang kesehatan. Setelah melalui proses verifikasi dan evaluasi nasional yang cukup panjang, Pemerintah Kota Bima resmi menerima sertifikat bebas frambusia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penghargaan ini menjadi tonggak sejarah penting bagi daerah tersebut, mengingat frambusia dikenal sebagai penyakit menular berbasis lingkungan yang serius dan berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.

Dengan capaian ini, Kota Bima kini masuk dalam jajaran daerah di Indonesia yang berhasil menuntaskan kasus frambusia. Hal ini menunjukkan komitmen dan kerja keras seluruh pihak terkait dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat.

Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan ini. Ia menyebutkan bahwa penghargaan ini tidak lepas dari perjuangan dan kerja sama semua tenaga kesehatan, lintas sektor, serta dukungan masyarakat. “Alhamdulillah, Kota Bima resmi dinyatakan bebas frambusia. Terima kasih atas perjuangan dan kerja sama semua tenaga kesehatan, lintas sektor, serta seluruh masyarakat yang terus mendukung upaya kesehatan di Kota Bima,” ujarnya.

Namun, Wali Kota menegaskan bahwa pencapaian ini bukan akhir dari segalanya. Ke depan, Pemerintah Kota Bima akan terus memperkuat program kesehatan berbasis pencegahan. Selain itu, pihaknya juga akan terus mendorong perilaku hidup bersih dan sehat, serta memastikan pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah.

“Capaian ini adalah hasil gotong royong dan sinergi. Semoga menjadi motivasi bagi kita semua untuk menjaga Kota Bima tetap sehat, bersih, dan bebas dari penyakit menular. Dengan semangat BISA (Bersih, Indah, Sehat, Asri), kita wujudkan Kota Bima yang maju dan menyehatkan,” tambahnya.

Dinas Kesehatan Kota Bima bersama lintas sektor juga menegaskan komitmennya untuk terus melakukan edukasi, sosialisasi, serta deteksi dini terhadap berbagai penyakit menular lain. Hal ini bertujuan agar masyarakat semakin terlindungi dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat mampu menciptakan perubahan besar dalam dunia kesehatan publik. Kota Bima kini berdiri sebagai contoh inspiratif bagi daerah lain dalam upaya menghapus penyakit menular.

Upaya Bersama dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Beberapa langkah strategis telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bima untuk mencapai status bebas frambusia. Di antaranya adalah:

• Penguatan sistem pencegahan: Melalui program kesehatan yang berfokus pada pencegahan penyakit.
• Edukasi masyarakat: Memberikan informasi tentang cara mencegah penyebaran penyakit menular.
• Kolaborasi lintas sektor: Melibatkan berbagai instansi dan organisasi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
• Deteksi dini: Memastikan adanya sistem pelacakan dan identifikasi dini terhadap penyakit menular.

Selain itu, Pemerintah Kota Bima juga terus memperkuat infrastruktur kesehatan dan memastikan akses layanan kesehatan yang merata. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas.

Pencapaian ini juga menjadi motivasi bagi daerah lain untuk meniru langkah-langkah yang diambil oleh Kota Bima. Dengan kerja sama yang baik, berbagai tantangan dalam bidang kesehatan dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.

Kota Bima kini menjadi contoh nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan komitmen yang kuat, suatu daerah dapat mencapai tujuan yang sangat mulia, yaitu menjaga kesehatan masyarakat dan membangun lingkungan yang lebih baik.