Pentingnya Deteksi Dini Kanker Prostat untuk Pria Sehat
Menjadi pria sehat tidak hanya terlihat dari penampilan fisik yang kuat atau tubuh yang bugar. Pria sehat adalah mereka yang mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas kerja, kebugaran, dan kehadiran penuh dalam keluarga. Kesehatan yang baik membuka peluang untuk menikmati hidup lebih lama, mengembangkan hobi dengan semangat, serta meraih mimpi tanpa kendala. Namun, semua ini sulit tercapai jika kesehatan diabaikan.
Salah satu risiko serius yang perlu diwaspadai adalah gangguan pada prostat. Penyakit ini sering berkembang tanpa gejala pada tahap awal, sehingga banyak pria baru menyadari kondisinya ketika sudah mencapai stadium lanjut. Padahal, prostat yang sehat berperan besar dalam menjaga kualitas hidup, stamina, dan kebahagiaan bersama keluarga. Bayangkan betapa berharganya bisa terus mendampingi pasangan, melihat anak-anak tumbuh, dan menikmati masa tua dengan penuh semangat tanpa gangguan kesehatan yang sebenarnya bisa dicegah.
Deteksi dini melalui skrining prostat sangat penting. Data American Cancer Society (ACS) menyebutkan bahwa satu dari delapan pria akan didiagnosis kanker prostat sepanjang hidupnya. Kabar baiknya, peluang kesembuhan jauh lebih tinggi jika kanker prostat terdeteksi sejak awal. National Institutes of Health (NIH) mencatat, tingkat kelangsungan hidup lima tahun mencapai 97 persen pada pasien yang terdiagnosis dini. Bahkan, studi di University of Florida melaporkan 99% pasien dengan risiko rendah hingga menengah terbebas dari kanker setelah lima tahun menjalani terapi.
Sayangnya, kanker prostat sering tumbuh lambat dan tanpa gejala pada tahap awal. Menurut dr. Egi Manuputty, Sp.U, Dokter Spesialis Urologi Primaya Hospital PGI Cikini, gangguan prostat masih menjadi salah satu isu kesehatan paling umum pada pria, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Namun, kesadaran melakukan pemeriksaan rutin masih tergolong rendah. Gejala awal biasanya terlihat dari perubahan pola buang air kecil, seperti aliran yang melemah, terputus-putus, atau meningkatnya frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari. Jika gejala sudah berkembang menjadi kesulitan buang air kecil, adanya darah dalam urine, atau nyeri panggul, maka kondisi umumnya sudah cukup serius. Karena itu, skrining rutin menjadi kunci agar penyakit dapat terdeteksi sebelum menimbulkan gejala.
Skrining prostat umumnya melibatkan dua pemeriksaan utama yakni tes darah Prostate Specific Antigen (PSA): mengukur kadar antigen spesifik prostat dalam darah dan pemeriksaan colok dubur (Digital Rectal Exam/DRE): mendeteksi adanya kelainan fisik pada prostat. Sepanjang September 2025, Prodia menghadirkan promo hemat 20% untuk pemeriksaan skrining prostat. Jenis pemeriksaan yang ditawarkan meliputi PSA, Free PSA, Bundling Healthy Life I + PSA, serta CArisk 2.0.
American Cancer Society merekomendasikan pria berdiskusi dengan dokter mengenai skrining pada usia berikut: 50 tahun untuk pria dengan risiko rata-rata; 45 tahun untuk pria dengan risiko lebih tinggi, misalnya pria Afrika Amerika atau yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan kanker prostat sebelum usia 65 tahun. Kemudian 40 tahun untuk pria dengan risiko sangat tinggi, yaitu lebih dari satu kerabat tingkat pertama yang didiagnosis kanker prostat di usia muda.
Melalui skrining prostat, pria dapat mendeteksi risiko sejak awal, menyusun langkah pencegahan efektif, menjaga kesehatan agar tetap produktif, serta memberikan ketenangan bagi diri sendiri dan keluarga tercinta. Dengan kesadaran yang lebih tinggi dan akses mudah ke layanan kesehatan, setiap pria dapat menjaga kesehatan prostatnya dan memastikan masa depan yang lebih cerah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!