Ancaman Demam Berdarah Akibat Anomali Cuaca, Ini Imbauan Dinas Kesehatan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Ancaman Demam Berdarah Akibat Anomali Cuaca, Ini Imbauan Dinas Kesehatan

Peningkatan Kewaspadaan terhadap DBD di Kabupaten Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini dilakukan mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu, yang sering kali berubah dari panas terik tiba-tiba disusul hujan deras. Perubahan iklim ini dinilai menjadi faktor pemicu berkembangnya nyamuk aedes aegypti dan menurunnya daya tahan tubuh masyarakat.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Kediri, sepanjang tahun 2024 tercatat ada 542 kasus DBD dengan 5 korban meninggal dunia. Sementara itu, hingga Agustus 2025, jumlah kasus mencapai 209 dengan satu korban meninggal. Angka tersebut menunjukkan penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 399 kasus dengan lima korban meninggal.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Kediri, dr Bambang Triyono, menegaskan bahwa meski ada tren penurunan, kewaspadaan tidak boleh kendor. Terlebih di musim pancaroba, nyamuk pembawa virus dengue berkembang lebih cepat.

"Kami terus melakukan pemantauan di seluruh wilayah Kabupaten Kediri dan berkoordinasi dengan kecamatan serta desa," ujarnya. "Sosialisasi kepada masyarakat juga digencarkan, termasuk gerakan 3M untuk pencegahan DBD."

Menurutnya, berbagai langkah sudah dilakukan, mulai dari fogging dan penyemprotan insektisida di daerah rawan, hingga edukasi masyarakat lewat kelompok kerja operasional di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa. Upaya ini penting untuk menggerakkan masyarakat bersama-sama dalam pemberantasan sarang nyamuk.

Faktor Cuaca yang Mempengaruhi Penyebaran DBD

Sementara itu, Kabid Kesmas, dr Ika Tjandra Kusuma menambahkan, bahwa kasus DBD berpotensi meningkat karena kondisi tubuh masyarakat lebih rentan sakit saat cuaca berubah-ubah. Di musim pancaroba, kasus ISPA, batuk pilek, hingga DBD memang cenderung naik. Suhu dan kelembapan yang tidak stabil membuat imun tubuh turun, sementara nyamuk dan bakteri justru berkembang lebih cepat.

Dia menegaskan, masyarakat perlu waspada terhadap gejala awal DBD seperti demam tinggi mendadak, muncul bintik merah di kulit, nyeri sendi, atau sakit kepala hebat. Jika ada gejala tersebut, jangan menunggu, segera periksa ke fasilitas kesehatan agar bisa ditangani lebih cepat.

Peran Masyarakat dalam Pencegahan DBD

Dinkes juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Genangan air harus dikuras agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Keluarga dengan anak-anak dan lansia diminta lebih waspada karena mereka masuk kategori rentan.

"Pencegahan harus dimulai dari rumah. Kalau masyarakat rutin menjaga kebersihan lingkungan, angka kasus bisa ditekan lebih signifikan," imbuh dr Ika.

Tips Mencegah DBD untuk Warga Kabupaten Kediri

Adapun tips yang bisa dilakukan oleh warga Kabupaten Kediri untuk mencegah penyakit, termasuk DBD adalah masyarakat diimbau menerapkan pola hidup sehat. Caranya dengan makan bergizi seimbang, cukup tidur, olahraga ringan, minum air putih minimal delapan gelas sehari, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Anak-anak dan lansia juga perlu perhatian ekstra agar tidak mudah terpapar penyakit.

Dengan langkah sederhana tersebut, Dinkes Kabupaten Kediri berharap masyarakat tetap sehat dan produktif di tengah cuaca yang sulit diprediksi. "Kuncinya ada pada pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Kalau imunitas kuat, risiko sakit bisa ditekan," pungkas dr Ika.