
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Kembali Disosialisasikan di Kabupaten Semarang
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto kembali dilakukan sosialisasi di Kabupaten Semarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperluas cakupan penerima manfaat serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi dalam mendukung tumbuh kembang optimal.
Sosialisasi MBG digelar di Aula Desa Semawon, Kecamatan Pabelan pada hari Sabtu (27/9). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk tokoh masyarakat, pelaku usaha, dan perwakilan lembaga yang siap mendukung implementasi program nasional tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam mewujudkan tujuan utama MBG.
Anggota Komisi IX DPR RI, Muh Haris, menyampaikan bahwa MBG merupakan langkah nyata yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Menurutnya, program ini bertujuan menjadi ujung tombak dalam membangun generasi sehat dan tangguh.
“Dukungan dari seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan, karena tanpa keterlibatan bersama, tujuan besar ini tidak akan tercapai,” katanya.
Selain itu, Tenaga Ahli Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional (BGN), Teguh Suparngadi, menjelaskan bahwa MBG bukan hanya tentang pemenuhan gizi, tetapi juga upaya penguatan ekonomi lokal. Program ini mengedepankan produk pangan daerah sehingga dapat mendorong kemandirian sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
“MBG identik dengan pemberdayaan masyarakat, mulai dari petani hingga pelaku UMKM. Setiap menu dirancang oleh ahli gizi lokal dengan bahan baku yang tersedia, sehingga manfaatnya optimal dan benar-benar terasa di masyarakat,” tambahnya.
Prinsip utama MBG meliputi kecukupan kalori, gizi seimbang, standar higienis, dan keamanan pangan. Dengan pendekatan ini, program diharapkan bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, terutama anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Camat Pabelan, Masyudi, menyambut baik kehadiran program MBG di wilayahnya. Ia menilai bahwa program ini tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga mencakup kebutuhan ibu hamil dan menyusui.
“Setiap proses produksi makanan diawasi secara ketat, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi, sehingga masyarakat mendapat jaminan gizi seimbang dan higienis,” ujarnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat memahami dan mendukung penerapan MBG di Kabupaten Semarang. Program ini bukan hanya investasi untuk kesehatan generasi masa kini, tetapi juga pondasi untuk lahirnya generasi emas di masa depan. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, MBG diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!