Dokter Gizi: Segera Pindahkan Nasi dari Rice Cooker, Ini Alasannya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Bahaya Meninggalkan Nasi di Rice Cooker Setelah Matang

Bagi sebagian besar orang, meninggalkan nasi di dalam rice cooker setelah matang terasa sangat praktis. Hal ini karena nasi tetap hangat dan siap disantap kapan saja. Namun, kebiasaan ini justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Seorang dokter spesialis gizi menjelaskan bahwa hal ini tidak dianjurkan.

Consistania Ribuan, dokter spesialis gizi lulusan Universitas Indonesia, menyarankan agar nasi yang sudah matang segera dipindahkan ke wadah penyimpanan. Tujuannya adalah untuk mencegah peningkatan indeks glikemik pada nasi. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memicu lonjakan gula darah dalam waktu singkat, sedangkan makanan dengan indeks glikemik rendah lebih lambat diserap tubuh.

Mengapa Nasi Tidak Boleh Terlalu Lama Di Rice Cooker?

Menurut Consistania, paparan panas berulang yang terjadi ketika nasi dibiarkan terlalu lama di dalam rice cooker dapat merusak struktur pati. Pati yang rusak lebih mudah dipecah oleh tubuh menjadi gula sederhana, sehingga kadar gula darah bisa naik lebih cepat. Proses ini membuat ikatan pada pati nasi semakin lemah, sehingga menaikkan indeks glikemiknya.

Nasi mengandung gula pati. Jika terus-menerus terpapar panas, indeks glikemiknya bisa naik, sehingga lebih mudah memicu kenaikan gula darah. Ini berisiko meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes jika sering dikonsumsi.

Tips Makan Nasi yang Lebih Sehat

Untuk menjaga kualitas gizi nasi sekaligus menurunkan risikonya terhadap metabolisme tubuh, dokter menyarankan beberapa langkah sederhana:

  • Segera pindahkan nasi matang ke wadah penyimpanan tertutup. Hal ini membantu menjaga suhu dan mencegah paparan panas yang berlebihan.
  • Hindari pemanasan berulang. Pemanasan berulang bisa merusak struktur pati dalam nasi.
  • Konsumsi nasi secukupnya dan seimbangkan dengan lauk serta sayuran. Hal ini membantu menjaga stabilitas kadar gula darah.

Dengan demikian, meskipun rice cooker sangat membantu dari sisi kepraktisan, meninggalkan nasi di dalamnya dalam waktu lama bukanlah pilihan terbaik untuk kesehatan. Langkah kecil seperti memindahkan nasi ke wadah lain setelah matang bisa menjadi upaya pencegahan sederhana terhadap risiko diabetes.

Manfaat Menyimpan Nasi Secara Benar

Selain mencegah peningkatan indeks glikemik, menyimpan nasi secara benar juga memberikan manfaat lain. Misalnya, nasi yang disimpan dengan cara yang tepat akan tetap segar dan tahan lama. Selain itu, penggunaan wadah penyimpanan tertutup juga membantu menjaga higienitas dan mencegah kontaminasi bakteri.

Jika ingin mengonsumsi nasi kembali, pastikan untuk memanaskannya dengan cara yang aman, seperti menggunakan microwave atau panci. Hindari memanaskan nasi yang telah disimpan dalam rice cooker karena proses pemanasan ulang bisa memperburuk struktur pati.

Kesimpulan

Kebiasaan meninggalkan nasi di dalam rice cooker setelah matang memang terlihat praktis, tetapi justru berpotensi merugikan kesehatan. Dengan memahami dampak negatif dari paparan panas berulang dan melakukan langkah-langkah sederhana seperti memindahkan nasi ke wadah penyimpanan, kita bisa menjaga kesehatan dan mengurangi risiko gangguan metabolisme. Dengan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, kita bisa menciptakan pola hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.