
Layanan Kesehatan Keliling di Papua Barat Daya: Dokter Mobile Hadir untuk Masyarakat Pedalaman
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) kembali menggelar layanan kesehatan keliling dengan inisiatif yang diberi nama Dokter Mobile. Program ini bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan kepada masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan pedalaman. Pada kesempatan terbaru, layanan ini telah diselenggarakan di Kampung Maibo, Kabupaten Sorong, pada hari Minggu (24/8/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Jabal Nur, tempat masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Dalam acara ini, hadir sejumlah tenaga dokter umum serta dokter spesialis yang siap memberikan layanan kesehatan kepada warga.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Papua Barat Daya, Naomi Netty Howay, program Dokter Mobile tidak hanya sekadar pemeriksaan kesehatan biasa. Lebih dari itu, ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan masyarakat lainnya yang kurang memiliki akses layanan kesehatan.
“Program ini merupakan upaya kami dalam memastikan semua masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan, terutama di wilayah pedalaman,” ujar Naomi. Ia menambahkan bahwa pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui pencegahan berbagai penyakit, termasuk stunting yang masih menjadi isu serius di wilayah ini.
Selain pemeriksaan kesehatan, warga juga mendapatkan bantuan tambahan gizi seperti susu, telur, kacang hijau, hingga biskuit sari gandum. Bantuan ini ditujukan khusus bagi ibu hamil dan balita, sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam menekan angka stunting.
“Kami ingin memastikan anak-anak mendapat nutrisi yang cukup sejak dini. Tidak hanya bicara layanan kesehatan, tetapi juga pencegahan gizi buruk,” jelas Naomi.
Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam kegiatan ini. Warga tumpah ruah di halaman masjid sejak pagi hari. Mereka antre untuk melakukan pengecekan tensi, pemeriksaan kandungan, hingga konsultasi penyakit dalam. Setiap orang yang datang mendapatkan perhatian dan layanan yang maksimal.
Namun, meskipun antusiasme tinggi, program Dokter Mobile masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan tenaga medis yang tersedia. Selain itu, distribusi logistik dan akses ke kampung-kampung terpencil juga menjadi kendala.
Husein, salah satu warga setempat, menyampaikan bahwa kehadiran Dokter Mobile sangat dinantikan oleh masyarakat. Namun, ia berharap agar program ini bisa berjalan konsisten dan tidak hanya ramai di awal saja.
“Jika program ini bisa berkelanjutan, tentu sangat membantu. Jangan hanya ramai di awal, lalu hilang tanpa tindak lanjut,” harap Husein.
Dengan adanya layanan kesehatan keliling seperti Dokter Mobile, diharapkan masyarakat pedalaman bisa lebih mudah mengakses layanan kesehatan. Ini juga menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat Daya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!