
Tanggapan Gapembi terhadap Kritik Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi sorotan setelah munculnya laporan dugaan keracunan makanan dalam beberapa hari terakhir. Dalam situasi ini, Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (Gapembi) memberikan pernyataan resmi untuk menjelaskan posisi mereka terkait program tersebut.
Gapembi menilai bahwa MBG adalah sebuah inisiatif yang sangat baik dan memiliki manfaat luas bagi masyarakat. Tidak hanya bagi siswa sebagai penerima manfaat, tetapi juga berdampak positif secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Menurut Sekretaris Jenderal DPP Gapembi, H Hasan Basri SSi Apt, MBG bukan sekadar kegiatan pembagian makanan, melainkan sebuah gerakan kebaikan yang terstruktur dan berkelanjutan.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional dan kolaboratif agar program ini dapat berjalan dengan aman dan bermanfaat. u201cJika dikelola dengan amanah, profesional, dan kolaboratif, program MBG ini mampu menjadi sumber keberkahan, penggerak ekonomi umat, solusi gizi anak bangsa, dan wujud nyata gotong royong,u201d ujarnya dalam rilisnya.
Peran Gapembi dalam Pengelolaan MBG
Gapembi merupakan wadah organisasi para pelaku usaha dapur makan bergizi yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mengelola dapur MBG. Saat ini, Gapembi telah membawahi sekitar 1.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di seluruh Indonesia.
Organisasi ini berkomitmen untuk menjalankan dapur secara profesional sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh BGN. Hal ini bertujuan agar tata kelola program MBG dapat berjalan dengan baik dan memastikan kualitas makanan yang disajikan kepada masyarakat.
Hasan Basri menambahkan bahwa Gapembi hadir sebagai representasi dunia usaha makanan bergizi Indonesia dalam menjembatani kepentingan antara pengusaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dampak Positif dari Program MBG
Meski ada laporan kasus keracunan, Hasan Basri menegaskan bahwa hal tersebut bisa dihindari jika pengelola dapur MBG benar-benar mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Ia menilai bahwa MBG memiliki dampak positif yang cukup besar dari berbagai sudut pandang.
Beberapa dampak positif dari MBG antara lain:
-
Dampak Ekonomi
Pemilik dapur mendapat pemasukan dari sewa dapur, pengelola dan pengawas memperoleh gaji tetap, relawan mendapatkan upah, serta pemasok bahan pangan memperoleh keuntungan dari suplai rutin. -
Dampak Sosial
Anak-anak sekolah memperoleh makanan bergizi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan semangat belajar, serta kebahagiaan. Orang tua dan lingkungan sekitar juga merasakan manfaatnya. -
Dampak Ekosistem
Program ini berpotensi berkembang ke sektor lain seperti pertanian mandiri untuk suplai sayur, buah, dan bahan pangan dapur MBG.
MBG Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat
Selain itu, Hasan menekankan bahwa MBG tidak hanya berfungsi sebagai bantuan pangan, tetapi juga sebagai wadah pemberdayaan masyarakat. Program ini dinilai mampu membangun ekosistem ekonomi umat yang berbasis kasih sayang, meningkatkan kemandirian serta ketahanan pangan lokal.
u201cMBG menjadikan yayasan bukan sekadar pusat distribusi bantuan, tetapi pusat pemberdayaan,u201d ujarnya.
Dengan adanya komitmen dan kerja sama antara Gapembi, pemerintah, dan pelaku usaha, diharapkan MBG dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!