Kenali Perbedaan Purging, Breakout, dan Ketidakcocokan untuk Kulit Wajah Sehat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Memahami Perbedaan Purging, Breakout, dan Ketidakcocokan Kulit Saat Menggunakan Skincare

Industri kecantikan di Indonesia terus berkembang pesat. Banyak produk perawatan kulit atau skincare kini mudah ditemukan, baik melalui media sosial maupun marketplace. Namun, banyak masyarakat masih bingung membedakan antara reaksi kulit yang wajar dan tidak cocok saat mencoba produk baru.

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kandungan dalam skincare. Produk dengan bahan aktif seperti AHA, BHA, peeling serum, hingga turunan vitamin A sering kali memicu purging pada awal pemakaian. Reaksi ini biasanya terjadi dalam waktu satu hingga delapan minggu, terutama di area wajah yang sering mengalami komedo.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki komedo di dahi dan kemudian muncul jerawat di area tersebut setelah menggunakan serum eksfoliasi, kondisi ini bisa dianggap wajar. Namun, jika jerawat muncul tiba-tiba di area yang sebelumnya tidak pernah bermasalah, seperti pipi, dalam jumlah besar dan berlangsung lebih dari delapan minggu, maka itu menunjukkan adanya breakout.

Selain jerawat, ada juga reaksi lain yang perlu diwaspadai, seperti kemerahan, kulit terasa panas, atau sensasi terbakar. Jika kondisi ini terjadi setelah penggunaan produk eksfoliasi, bukan berarti kulit benar-benar tidak cocok, tetapi lapisan pelindung kulit (skin barrier) belum siap. Solusinya adalah menghentikan pemakaian sementara dan fokus pada perbaikan skin barrier dengan menggunakan moisturizer, sabun pembersih lembut, serta sunscreen selama dua minggu.

Setelah kulit lebih stabil, penggunaan produk dapat dilanjutkan kembali dengan prinsip dosis rendah, frekuensi jarang, dan waktu kontak singkat. Misalnya, jika sebelumnya menggunakan retinol 1% seminggu tiga kali, bisa dikurangi menjadi retinol 0,5% hanya sekali seminggu. Pendekatan ini membantu kulit beradaptasi secara bertahap.

Metode penggunaan dengan dosis rendah sangat penting agar kulit tidak kaget. Dengan cara ini, reaksi berlebihan seperti iritasi, kemerahan, atau jerawat parah dapat dihindari. Dokter menyampaikan bahwa kesabaran dalam merawat kulit menjadi kunci utama keberhasilan.

Pemilihan Skincare Sesuai Jenis Kulit

Selain kandungan produk, pemilihan skincare juga harus disesuaikan dengan jenis kulit. Misalnya, jika seseorang dengan kulit berminyak menggunakan pelembab yang terlalu kental, kemungkinan besar akan muncul jerawat. Sebaliknya, kulit kering lebih cocok dengan pelembab yang creamy untuk menjaga kelembabannya.

Kesalahan dalam memilih produk seringkali terjadi karena tergoda oleh tren iklan dan rekomendasi di media sosial. Padahal, setiap individu memiliki kondisi kulit yang berbeda. Mengikuti tren tanpa mempertimbangkan kebutuhan kulit justru bisa menimbulkan masalah baru.

Dokter juga menyampaikan bahwa banyak orang terburu-buru menyimpulkan bahwa produk tidak cocok. Padahal, yang sering terjadi adalah kulit belum siap atau salah memilih jenis skincare. Oleh karena itu, penting untuk memahami terlebih dahulu kebutuhan kulit sebelum memutuskan mencoba produk baru.

Pentingnya Kesabaran dan Pengetahuan dalam Merawat Kulit

Dengan memahami perbedaan purging, breakout, dan reaksi kulit, diharapkan masyarakat tidak lagi salah dalam memahami kondisi kulit mereka. Pesan utamanya adalah merawat kulit bukan sekadar mengikuti tren atau rasa takut ketinggalan (fomo) di media sosial. Melainkan membutuhkan kesabaran, pengetahuan, serta pemilihan produk yang tepat.