
Peringatan Penting dari Gus Yahya Terkait Program Makan Bergizi Gratis
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, memberikan peringatan terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menekankan bahwa kesehatan dan keselamatan anak-anak yang menerima program ini harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, makanan yang disajikan dalam MBG harus memenuhi standar kesehatan, halal, serta toyyib.
Gus Yahya menyampaikan pernyataannya dengan tegas. Ia menegaskan bahwa anak-anak penerima MBG tidak boleh dianggap sebagai sekadar data statistik. "Mereka adalah nyawa, mereka adalah masa depan bangsa. Oleh karena itu, kesehatan dan keselamatan mereka harus benar-benar dijaga," ujarnya dalam pernyataan resmi pada Selasa (30/9/2025).
Ia menekankan bahwa setiap pelaku program harus bersikap hati-hati dan bertanggung jawab. "Makanan yang diberikan kepada anak-anak harus sehat, halal, dan toyyib. Jangan sampai ada kelalaian yang berujung pada gangguan kesehatan," tambahnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, menurut Gus Yahya, memiliki tujuan mulia yaitu untuk kemaslahatan rakyat. PBNU, sebagai organisasi besar di Indonesia, akan mendukung penuh program tersebut. "Kami percaya bahwa program ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak, terutama yang kurang mampu," ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Yahya menegaskan bahwa NU memiliki kewajiban untuk membantu rakyat mendapatkan hak-hak dasar mereka. "MBG adalah hak anak-anak kita. Kita wajib sukseskan agar setiap anak bisa merasakan manfaatnya," katanya.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, tercatat adanya laporan mengenai kasus-kasus kejadian mual dan gangguan kesehatan yang dialami oleh penerima MBG. Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional, hingga 25 September 2025, sebanyak 5.914 penerima MBG mengalami mual setelah mengonsumsi menu MBG. Bahkan, hanya dalam bulan September saja, tercatat sekitar 2.210 orang menjadi korban, termasuk siswa dan guru.
Pernyataan Gus Yahya ini menjadi peringatan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dan transparansi dalam penyediaan makanan. "Jika ada masalah, kita harus segera mengatasinya. Jangan biarkan anak-anak menjadi korban dari kesalahan sistem," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar dilakukan evaluasi berkala terhadap kualitas makanan yang diberikan. "Perlu ada pengecekan ulang terhadap bahan baku dan proses penyajian makanan. Jangan sampai ada yang terlewat," tambahnya.
Dengan peringatan ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak Indonesia. Semua pihak, baik pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat, diminta untuk bekerja sama dan saling mengawasi agar tidak ada lagi kejadian serupa terulang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!