
Kebiasaan Makan yang Bisa Merusak Kesehatan
Gaya hidup yang serba cepat membuat banyak orang mengabaikan pola makan sehat. Tanpa disadari, pilihan makanan yang dikonsumsi sehari-hari bisa menjadi ancaman bagi tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis. Dr. D. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, dokter spesialis gizi klinik, menjelaskan bahwa penyakit kronis tidak hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga mulai menjangkiti kalangan muda.
Kebiasaan Makan yang Berbahaya
Berikut beberapa kebiasaan makan yang bisa merusak kesehatan:
-
Konsumsi Makanan Tinggi Lemak dan Gula
Makanan yang tinggi lemak dan gula tidak hanya menyebabkan peningkatan berat badan, tetapi juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan bakteri usus atau disbiosis. Bakteri baik di saluran cerna akan kelaparan dan digantikan oleh bakteri jahat yang suka makanan tinggi lemak dan gula. Hal ini dapat menyebabkan gangguan hormon, alergi yang kambuh, serta perut sering kembung atau bloating. -
Cara Memasak yang Tidak Sehat
Masalah juga datang dari cara memasak, mengolah, dan menyimpan makanan. Banyak keluarga sibuk menggunakan rice cooker untuk menyimpan nasi dalam waktu lama, yang bisa meningkatkan indeks glikemik nasi dan menyebabkan kadar gula darah naik lebih cepat. Selain itu, penggunaan suhu tinggi dan pemanasan berulang seperti menggoreng dengan metode deep fried atau merebus sayur berulang kali dapat merusak vitamin dan mineral. -
Gorengan dan Pemanis Buatan
Gorengan adalah teman setia bagi banyak orang Indonesia. Namun, gorengan yang tinggi lemak dan digoreng dengan minyak bisa sangat berbahaya. Ada juga makanan dan minuman dengan pemanis buatan seperti stevia yang dianggap lebih sehat. Meski boleh digunakan sebagai alternatif, terutama bagi penderita diabetes, penting untuk memastikan produk stevia benar-benar alami tanpa bahan campuran lain. -
Makanan Instan dan Ultra-Processed Food (UPF)
Makanan kemasan atau makanan olahan tinggi juga menjadi favorit. Dari biskuit manis, minuman kemasan, hingga mi instan, semua mudah dibeli di minimarket. Produk-produk ini cenderung tinggi gula, garam, dan lemak yang mengacaukan kesehatan. Bahkan, makanan instan sering kali memiliki kandungan lemak tinggi, gula tinggi, dan kalori yang tinggi, yang merupakan biang dari masalah kesehatan.
Tips untuk Pola Makan yang Lebih Sehat
Dr. Consistania menekankan pentingnya nutrisi seimbang untuk menjaga imunitas dan produktivitas. Ia menyarankan untuk memilih makanan asli yang minim proses, seperti real food, agar tubuh tetap sehat. Selain itu, penting untuk tidak melewatkan sarapan pagi karena sarapan membantu menjaga energi dan metabolisme tubuh.
Kesimpulan
Pola makan yang tidak sehat dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama jika dilakukan secara terus-menerus. Dengan mengubah kebiasaan makan dan memperhatikan cara memasak serta jenis makanan yang dikonsumsi, kita dapat menjaga kesehatan jangka panjang. Jadi, mulailah dengan langkah kecil seperti mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, memilih makanan segar, dan menghindari makanan instan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!