Kualitas Air Merangin Menurun, Bahaya bagi Kesehatan: 36,6 Poin

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kualitas Air Sungai di Kabupaten Merangin Menurun Drastis

Kualitas air sungai di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, semakin memprihatinkan. Hasil pengukuran yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Merangin menunjukkan bahwa indeks kualitas air (IKA) pada tahun 2024 hanya mencapai 36,6 poin. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2022 yang berada di angka 53,3 poin.

Menurut Sugiono, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran DLH Kabupaten Merangin, penyebab utama penurunan kualitas air adalah aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI). Selain itu, faktor lain seperti pertanian dan perkebunan juga turut berkontribusi terhadap pencemaran. Aktivitas tersebut menyumbang zat kimia, limbah domestik, serta galian C yang berdampak buruk pada kualitas air.

Sugiono menjelaskan bahwa meskipun masih ada masyarakat yang membuang sampah ke sungai, dampaknya tidak sebesar PETI. "Memang masih ada masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Tapi, kurang signifikan ketimbang PETI," ujarnya.

Selain mengakibatkan air menjadi keruh, aktivitas PETI juga menyebarkan zat kimia berbahaya seperti merkuri. Zat ini sering digunakan dalam proses penambangan emas di tepi sungai. Berdasarkan hasil penelitian, paparan merkuri dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan saraf, gangguan ginjal, hingga risiko keguguran pada janin.

Merkuri dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan, seperti ikan dan beras. Hal ini terjadi karena zat tersebut dapat meracuni biota air dan diserap oleh tanaman, termasuk padi.

"Secara umum ada kandungan berbahaya bagi kesehatan seperti dari logam berat merkuri. Merkuri kadang secara sistematik diserap biota air. Tapi secara tersebarnya merkuri mempengaruhi kualitas air tersebut," kata Sugiono.

DLH Kabupaten Merangin akan melakukan pengukuran indeks kualitas air tahap kedua pada akhir tahun 2025. Dengan melihat tren yang terjadi, diperkirakan kualitas air sungai di Merangin akan semakin menurun.

"Kalau dilihat trend. Sepertinya secara umum akan terjadi penurunan. Karena kualitas air ini dipengaruhi kegiatan atau aktivitas di sekitar sungai, seperti pertambangan, perkebunan, dan sebagainya," tambah Sugiono.

Penyebab Utama Pencemaran Sungai

Beberapa faktor utama yang menyebabkan pencemaran sungai di Merangin antara lain:

  • Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI): Aktivitas ini menjadi sumber utama pencemaran, terutama karena penggunaan merkuri.
  • Pertanian dan Perkebunan: Menghasilkan limbah kimia yang masuk ke aliran sungai.
  • Limbah Domestik: Sampah yang dibuang langsung ke sungai, meskipun dampaknya lebih kecil dibanding PETI.
  • Galian C: Aktivitas penambangan material seperti pasir dan batu yang juga berdampak pada kualitas air.

Dampak Pencemaran pada Kesehatan Masyarakat

Penurunan kualitas air sungai memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan masyarakat. Zat-zat berbahaya seperti merkuri dapat menyebar melalui rantai makanan, sehingga mengancam kesehatan orang-orang yang mengonsumsi ikan dan beras dari daerah tercemar.

Dampak kesehatan yang mungkin terjadi antara lain:

  • Gangguan pada sistem saraf
  • Kerusakan fungsi ginjal
  • Risiko keguguran pada ibu hamil
  • Penurunan kualitas hidup secara keseluruhan

Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Pencemaran

DLH Kabupaten Merangin terus berupaya untuk mengatasi pencemaran sungai. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pengukuran indeks kualitas air secara berkala. Dengan data yang diperoleh, pihak DLH dapat menentukan strategi pencegahan dan mitigasi yang efektif.

Selain itu, diperlukan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dan menghindari praktik pertambangan ilegal. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha sangat penting untuk menjaga kualitas air sungai di Merangin.