
Penyanyi Cilik Mengungkap Ketimpangan Anggaran Pemkot Tangerang Selatan
Leony Vitria, mantan penyanyi cilik yang kini aktif di media sosial, menyoroti laporan keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) tahun 2024. Dalam unggahan Instagram Story-nya, ia mengulas beberapa pos belanja dari dokumen Laporan Keuangan Pemkot Tangsel yang memiliki tebal lebih dari 520 halaman.
Dari tabel anggaran yang dibagikan oleh Leony, tercatat bahwa program penyediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman kesehatan hanya mendapat alokasi sebesar Rp 709 juta. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan program penunjang urusan pemerintah daerah kabupaten/kota yang dianggarkan hingga Rp 2 triliun.
“Program nomor satu yang paling menyedot anggaran sampai 2 triliun. Nanti kita lihat ya, yang 2 triliun itu buat apa aja,” tulis Leony dalam keterangan unggahannya.
Selain itu, Leony juga memperhatikan alokasi anggaran untuk alat tulis kantor (ATK) yang mencapai Rp 38 miliar serta pembelian kertas dan cover senilai Rp 6 miliar. Hal ini membuatnya heran karena anggaran yang dikeluarkan untuk sekadar ATK cukup tinggi.
“Beli alat tulis kantor Rp 38 miliar? Kertas dan cover Rp 6 miliar? Monmaap itu beli ATK atau pabriknya?” tulis Leony dalam unggahannya.
Anggaran untuk Souvenir dan Konsumsi Rapat
Dalam slide berikutnya, Leony juga mengungkap adanya anggaran untuk souvenir sebesar Rp 20 miliar, konsumsi rapat sebesar Rp 60 miliar, hingga belanja penambah daya tahan tubuh serta pakaian dinas. Semua item tersebut menjadi perhatian serius bagi Leony.
Unggahan Leony langsung memicu reaksi publik. Banyak warganet yang mendukung sikap kritisnya dan menilai apa yang disampaikannya mewakili keresahan masyarakat terhadap penggunaan anggaran daerah. Mereka menilai bahwa alokasi anggaran harus lebih transparan dan bertanggung jawab.
Respons Publik dan Kekhawatiran Masyarakat
Beberapa komentar netizen menyebutkan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari seperti ATK dan kertas terlalu besar, sementara anggaran untuk layanan kesehatan dan fasilitas umum terkesan minim. Mereka menilai bahwa anggaran seharusnya digunakan secara efisien dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Banyak orang juga mengkritik penggunaan uang rakyat yang dinilai tidak proporsional. Mereka mempertanyakan apakah semua anggaran yang dialokasikan benar-benar digunakan sesuai dengan tujuannya. Beberapa bahkan menyarankan agar ada audit independen terhadap anggaran daerah.
Kehadiran Leony sebagai Warga yang Peduli
Leony, yang awalnya dikenal sebagai penyanyi cilik, kini semakin aktif dalam menyuarakan isu-isu sosial melalui media sosial. Unggahannya kali ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya peduli pada dunia hiburan, tetapi juga pada isu-isu keuangan pemerintah daerah.
Ia menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pengelolaan anggaran adalah tanggung jawab bersama. Ia berharap pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang jelas dan transparan terkait penggunaan dana tersebut.
Hingga saat ini, pihak Pemkot Tangsel belum memberikan respons resmi terkait sorotan yang dilontarkan Leony. Namun, warga dan netizen tetap menantikan jawaban dari pihak pemerintah terkait alokasi anggaran yang dinilai tidak seimbang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!