Mengenal Lyme, Penyakit yang Menyerang Bella Hadid

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid

Bella Hadid, seorang model ternama, diketahui mengidap penyakit Lyme atau dikenal juga dengan nama lengkapnya Lyme disease. Penyakit ini masih terdengar asing bagi sebagian orang, meskipun kini semakin banyak kasus yang dilaporkan di berbagai belahan dunia. Penyakit Lyme disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar melalui gigitan kutu tertentu, seperti Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus.

Penyakit ini dinamai berdasarkan lokasi pertama kali muncul, yaitu kota Old Lyme di Connecticut, Amerika Serikat. Sejak saat itu, penyakit ini telah menyebar ke berbagai wilayah di seluruh dunia, termasuk daerah-daerah yang memiliki iklim berbeda.

Penyebab Penyakit Lyme

Penyakit Lyme umumnya disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi, namun ada juga bakteri lain yang bisa menjadi penyebab, seperti Borrelia afzelii, Borrelia mayonii, dan Borrelia garinii. Bakteri-bakteri ini bisa menginfeksi hewan seperti rusa, burung, atau tikus, lalu ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu.

Kutu-kutu tersebut biasanya menempel pada kulit manusia selama 36 hingga 48 jam. Durasi waktu ini cukup lama, sehingga kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka telah digigit. Karena itu, penting untuk memeriksa tubuh secara berkala setelah berada di area yang rawan kutu.

Area yang Rentan Terkena Gigitan Kutu

Meski kutu dapat menempel di mana saja di permukaan kulit, mereka lebih sering menempel di area yang jarang terlihat, seperti kulit kepala, ketiak, atau selangkangan. Hal ini membuat sulit untuk mendeteksi adanya gigitan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan area-area tersebut setelah beraktivitas di luar ruangan.

Faktor Risiko Penyakit Lyme

Penyakit Lyme bisa menyerang siapa saja, terlepas dari usia atau jenis kelamin. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini antara lain:

  • Sering melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti berburu, berkemah, atau mendaki.
  • Tidak segera menghilangkan kutu yang menempel di kulit.
  • Menggunakan pakaian yang tidak menutupi seluruh tubuh, sehingga memudahkan kutu untuk menempel.
  • Memiliki hewan peliharaan yang bisa membawa kutu masuk ke dalam rumah.
  • Tinggal di daerah hutan lebat atau tempat berumput, karena kutu lebih suka lingkungan seperti ini.

Gejala Awal Penyakit Lyme

Gejala awal penyakit Lyme yang paling umum adalah munculnya ruam pada kulit yang disebut erythema migrans. Ruam ini biasanya berwarna merah atau ungu, mirip dengan memar, dan muncul di area kulit yang digigit. Ruam ini bisa membesar hingga mencapai ukuran 30 cm. Saat disentuh, daerah tersebut terasa hangat, jarang menimbulkan nyeri atau gatal, dan biasanya berbentuk lingkaran dengan titik merah di tengahnya.

Selain ruam, gejala lain yang mungkin muncul antara lain nyeri sendi, leher kaku, atau jantung berdebar-debar. Gejala-gejala ini biasanya muncul antara 3 hingga 30 hari setelah terinfeksi. Jika tidak segera diatasi, penyakit Lyme bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti gangguan saraf atau kerusakan jantung. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika menemukan tanda-tanda penyakit ini.