Tingkatkan Literasi Kesehatan, TBIG Adakan Pelatihan di Kalimantan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Literasi Kesehatan dalam Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat

Literasi kesehatan merupakan salah satu aspek penting yang memengaruhi kesehatan masyarakat. Menurut definisi dari World Health Promotion Glossary, literasi kesehatan merujuk pada keterampilan kognitif dan sosial yang memungkinkan individu untuk memperoleh, memahami, serta menggunakan informasi kesehatan dengan cara yang mendukung dan menjaga kesehatan secara optimal. Dengan demikian, tingkat literasi kesehatan yang baik dapat menjadi fondasi utama dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Dalam konteks Indonesia, data menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang memiliki tingkat literasi kesehatan yang rendah. Sebuah jurnal berjudul Health literacy and associated factors among patients with chronic diseases in Indonesia, yang diterbitkan di Journal of Public Health (Jerman) pada Maret 2025, melaporkan bahwa sebanyak 33% pasien berada dalam kategori problematik dan 16,2% dalam kategori tidak memadai. Artinya, hampir 50% responden memiliki kemampuan membaca dan memahami informasi kesehatan yang kurang.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan di beberapa puskesmas di Indonesia menunjukkan angka yang lebih mengkhawatirkan. Sebanyak 60% hingga 80% responden memiliki literasi kesehatan yang rendah dan tidak memadai. Hal ini menunjukkan bahwa masalah literasi kesehatan masih menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi.

Program CSR TBIG dalam Mendukung Peningkatan Literasi Kesehatan

Untuk menjawab tantangan ini, beberapa lembaga dan perusahaan telah mengambil langkah nyata dalam memperkuat literasi kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah TBIG, yang mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesehatan berbasis edukasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat, konsumsi makanan yang seimbang, serta kebersihan lingkungan.

Pada Agustus lalu, TBIG melakukan serangkaian kegiatan edukasi kesehatan yang mencakup tiga aspek utama, yaitu Pola Hidup Sehat, Pola Konsumsi Sehat, dan Pola Sanitasi Sehat (3P). Kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif bagi 4.204 masyarakat di Pulau Kalimantan. Eva, seorang warga Desa Tumbang Tukun, Kapuas Tengah, Kalimantan Tengah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program tersebut. Ia menyebutkan bahwa ia mendapatkan pengalaman baru tentang menjaga kesehatan mulut dan gigi, serta cara mencuci tangan yang benar.

Tidak hanya itu, TBIG juga memberikan bantuan makanan bergizi kepada 2.400 warga masyarakat di enam desa di wilayah Kalimantan. Bantuan ini disalurkan sebagai bentuk dukungan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Rencana Jangka Panjang dan Tujuan CSR TBIG

Program CSR TBIG bukan hanya sekadar kegiatan sesaat, tetapi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun masyarakat yang lebih sehat. Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari program Bakti Sosial Bersama Untuk Indonesia, yang menjangkau 80 desa dari Aceh hingga Papua dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.

Lie Si An, Chief of Business Support Officer TBIG, menjelaskan bahwa fokus utama dari program CSR TBIG adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui edukasi kesehatan. "Kami ingin memastikan masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang konsumsi sehat, sanitasi, dan pola hidup sehat. Selain itu, bantuan makanan bergizi kami salurkan untuk mendukung tumbuh kembang anak," ujarnya.

Hingga akhir 2025, TBIG menargetkan terlaksananya lebih dari 500 kegiatan serupa di seluruh Indonesia. Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi, menegaskan bahwa kesehatan adalah fondasi dari pembangunan manusia. "Fakta ini menjadi alarm bagi kita semua, termasuk dunia usaha, untuk turun tangan. Melalui program edukasi kesehatan dan bantuan gizi, TBIG ingin hadir bukan hanya sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya."

Pendekatan Berkelanjutan dalam Program CSR

TBIG mendasari seluruh program CSR dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta panduan ISO 26000. "Dengan pendekatan ini, kami memastikan setiap program CSR tidak hanya berdampak sesaat, tetapi berkelanjutan, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat," pungkasnya.