Pengalaman Keluarga Novia dalam Menggunakan Program JKN
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi salah satu bentuk perlindungan kesehatan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Hampir seluruh penduduk telah terdaftar sebagai peserta program ini, sehingga akses layanan kesehatan menjadi lebih mudah, cepat, dan setara. Hal ini menjadikan JKN sebagai kepercayaan utama bagi banyak keluarga, terutama dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka.
Novia Anggraeni, seorang warga dari Wanamukti, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, telah merasakan manfaat nyata dari Program JKN. Anak semata wayangnya, Qiya (4 tahun), yang selama beberapa hari mengalami demam tinggi, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai berkat program ini.
Kejadian tersebut bermula ketika Qiya mulai merasa tidak enak badannya, disertai dengan lemas, batuk, dan pusing. Awalnya, Novia membawanya ke dokter keluarga dan diberi obat penurun panas. Meski kondisinya sempat membaik, keesokan harinya demam kembali naik. Pada akhirnya, Novia memutuskan untuk membawa Qiya ke IGD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) karena suhu tubuhnya mencapai 41 derajat Celsius.
Di IGD, berbagai tindakan medis langsung dilakukan, termasuk pemeriksaan darah dan rontgen toraks. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya bercak-bercak di paru-paru, sehingga dianjurkan untuk dirawat inap sambil menunggu evaluasi lebih lanjut. Novia menyebutkan bahwa Qiya memiliki sensitivitas terhadap makanan atau minuman yang kemasan dan manis-manis. Menurutnya, sakit ini bisa saja dipicu oleh konsumsi permen kemasan yang dilakukan secara diam-diam.
Sebagai peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah melalui perusahaan suaminya, Novia tidak khawatir tentang biaya pengobatan. Selama menggunakan JKN, ia tidak pernah mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan. Bahkan, berbagai kemudahan seperti administrasi yang cepat dan pengobatan yang dijamin tanpa biaya sama sekali memberikan rasa aman bagi keluarganya.
Rumah Sakit UNIMUS dinilai ramah terhadap anak-anak. Ruangan yang luas dan tidak terlalu ramai membuat anak-anak merasa nyaman. Qiya juga memiliki kebiasaan untuk memilih tempat rumah sakit sesuai keinginannya sendiri, karena ia sudah bisa diajak berdiskusi. Hal ini membuatnya lebih tenang saat harus dirawat.
Selain itu, fasilitas di ruangan seperti lemari, meja, dan ranjang yang disulap mirip taman bermain juga memberikan kenyamanan tambahan. Penanganan yang cepat serta komunikasi yang informatif dari dokter dan perawat turut mempercepat proses pemulihan Qiya.
Novia mengungkapkan bahwa tanpa adanya BPJS Kesehatan, ia dan keluarganya akan merasa sangat berat. Program ini sangat membantu, terutama dalam situasi darurat. Dengan adanya JKN, rasa khawatir dapat diminimalkan.
Saat ini, kondisi Qiya terus menunjukkan perkembangan yang baik. Ia merasa nyaman dan bahagia dengan adanya mainan yang bisa ia gunakan selama dirawat. Novia berharap agar pelayanan BPJS Kesehatan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Ia juga berharap masyarakat lebih memahami dan mendukung Program JKN.
“Terima kasih BPJS Kesehatan, semoga BPJS Kesehatan semakin baik,” tutup Novia sambil memegang bonek kesayangan Qiya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!