Program TJSL Perhutani KPH Semarang Bantu Masyarakat Dengan Pembangunan Jamban Layak
Perhutani KPH Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Salah satu program yang dilakukan adalah pembangunan jamban layak bagi keluarga di wilayah Grobogan dan Boyolali. Bantuan ini diberikan melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menjaga kebersihan lingkungan.
Program TJSL ini ditujukan kepada 16 kepala keluarga yang sebelumnya tidak memiliki sarana sanitasi yang memadai. Wilayah kerja BKPH Tempuran, Kedungjati, dan Padas menjadi fokus utama dalam pemberian bantuan ini. Dana yang disalurkan mencapai Rp121.030.000, yang diberikan langsung oleh tim Perhutani KPH Semarang bersama pejabat terkait sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap masyarakat.
Penyerahan bantuan dilakukan pada Jumat, 26 September. Proses penyerahan ini melibatkan tim TJSL yang turun langsung ke lapangan untuk mendampingi masyarakat penerima manfaat. Hal ini dilakukan agar setiap penerima dapat memahami proses dan manfaat dari bantuan yang diberikan.
Bantuan sanitasi ini muncul setelah masyarakat mengajukan permohonan resmi. Permohonan tersebut kemudian diverifikasi langsung oleh tim Perhutani di lapangan. Proses verifikasi ini penting untuk memastikan kondisi riil kebutuhan warga serta kesesuaian proposal yang diajukan. Dengan verifikasi ketat, setiap bantuan TJSL bisa tepat sasaran dan benar-benar dirasakan oleh keluarga penerima.
Kristanti Nurtjahjani dari Perhutani menjelaskan bahwa bantuan sanitasi ini merupakan langkah penting untuk mendorong perilaku hidup bersih dan sehat. Sebelumnya, banyak warga desa yang masih membuang hajat di sungai atau membuat lubang seadanya di sekitar rumah. Tindakan ini menimbulkan risiko penyakit yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Dengan adanya jamban baru yang layak, masyarakat kini bisa beralih pada pola hidup lebih sehat serta meningkatkan kualitas lingkungan sekitar. Sanitasi buruk diketahui menjadi penyebab berbagai penyakit, termasuk diare dan infeksi, yang sering menyerang warga desa dengan fasilitas minim.
Pembangunan jamban TJSL dari Perhutani KPH Semarang menjadi upaya nyata menjaga kesehatan masyarakat sekaligus mendukung kelestarian lingkungan. Selain kesehatan, jamban layak juga membantu menjaga kebersihan air sungai agar tidak tercemar limbah rumah tangga yang berbahaya bagi ekosistem.
Feri Ahmadi, salah satu penerima bantuan, mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian Perhutani terhadap masyarakat desa. Ia menuturkan, masih banyak warga di sekitar kawasan hutan yang terpaksa buang hajat di sungai karena tidak memiliki fasilitas jamban yang layak. Harapannya, program TJSL Perhutani KPH Semarang dapat terus berlanjut sehingga semakin banyak warga desa yang terbantu kebutuhan dasar kesehatannya.
Bantuan ini juga diharapkan mampu mengangkat derajat serta martabat masyarakat sekitar hutan melalui peningkatan kualitas hidup sehari-hari. Langkah nyata ini menegaskan komitmen Perhutani dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program TJSL di wilayah KPH Semarang.
Dengan hadirnya jamban sehat, masyarakat kini dapat menikmati lingkungan lebih bersih, sehat, dan layak huni, hasil sinergi bersama Perhutani. Bantuan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga menjadi contoh nyata tentang pentingnya peran perusahaan dalam keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!