
Komitmen Pemkot Tangsel dalam Menekan Penyebaran TBC
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menunjukkan komitmennya yang kuat dalam menghadapi kasus penyakit Tuberkulosis atau TBC. Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, TBC masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pihak daerah terus berupaya untuk menekan angka penyebarannya.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menjelaskan bahwa Pemkot Tangsel fokus pada tindakan skrining dan pengobatan rutin terhadap pasien TBC. Skrining ini sangat penting karena membantu mendeteksi lebih cepat dan mempercepat proses penanganan. Dengan demikian, kebijakan ini diharapkan bisa mengurangi risiko penularan serta meningkatkan tingkat kesembuhan.
Selain itu, Pemkot Tangsel juga aktif dalam menyediakan layanan cek kesehatan gratis. Langkah ini bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan dan menekan munculnya kasus baru. Angka TBC di Tangsel dan seluruh Indonesia terus ditekan agar semakin diminimalisir.
Menurut data yang diperoleh, setiap tahunnya terdapat sekitar 1 juta kasus baru TBC di Indonesia. Jumlah ini juga menyebabkan kematian hingga mencapai 100 ribu orang. Di Tangsel sendiri, tercatat sekitar 4.000 warga sedang menjalani pengobatan TBC. Hal ini menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi oleh pihak pemerintah dalam menangani penyakit ini.
Oleh karena itu, Pilar menekankan pentingnya kedisiplinan dari para pasien dalam mengonsumsi obat. Keteraturan dalam pengobatan sangat penting untuk mencegah resistensi terhadap obat dan menekan penyebaran TBC. Ia juga menegaskan bahwa TBC tidak kalah berbahaya dibandingkan dengan penyakit lain seperti Covid-19.
Banten, sebagai provinsi tempat Tangsel berada, mencatat capaian skrining TBC yang cukup baik. Hingga saat ini, capaian skrining TBC di Banten sudah mencapai 70 persen, sehingga menempatkannya di posisi pertama secara nasional. Ini menjadi indikasi bahwa upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan provinsi sudah mulai menunjukkan hasil.
Pilar mengungkapkan rasa optimisnya bahwa dengan komitmen dan kerja sama lintas sektor, angka TBC di Tangsel bisa terus ditekan. Ia juga mengajak masyarakat, khususnya warga Tangsel, untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri maupun lingkungan. Dengan memanfaatkan layanan skrining kesehatan yang disediakan pemerintah, masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko penyebaran TBC.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkot Tangsel menunjukkan bahwa pemerintah daerah siap bekerja keras dalam melindungi kesehatan masyarakat. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, harapan untuk mengurangi jumlah kasus TBC di Tangsel dan Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!