
Karakteristik Unik Jengkol
Jengkol adalah tanaman khas Asia Tenggara yang termasuk dalam kategori kacang-kacangan (Fabaceae). Tanaman ini memiliki nama ilmiah Archiendron pauciflorum dan banyak ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Jengkol memiliki karakteristik unik yang meliputi penampilan fisik, rasa khas, serta pertumbuhan pohon yang tinggi.
Buah jengkol biasanya berwarna hijau kecoklatan dan memiliki bau khas yang cukup kuat. Daging buahnya memiliki rasa yang cenderung khas dan gurih. Meski disukai oleh sebagian orang, jengkol juga dihindari oleh sebagian lainnya karena baunya yang kuat.
Manfaat Jengkol bagi Kesehatan
Jengkol memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Di dalamnya terkandung zat besi yang berperan mencegah serta mengatasi kurangnya produksi sel darah merah. Selain itu, jengkol juga mengandung senyawa fenolik yang memiliki antioksidan tinggi.
Berikut ini beberapa manfaat mengonsumsi jengkol bagi kesehatan tubuh:
1. Melancarkan Pencernaan
Penelitian menunjukkan bahwa jengkol, yang sering dihindari karena reputasinya menyebabkan bau tidak sedap, sebenarnya mengandung serat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Serat ini memiliki potensi untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Tim peneliti menemukan bahwa serat yang terkandung dalam jengkol dapat membantu mengatur gerakan usus dan meningkatkan frekuensi buang air besar secara alami. Ini adalah berita baik bagi mereka yang sering mengalami masalah pencernaan, terutama sembelit.
2. Mencegah Anemia
Jengkol kaya akan zat besi yang berperan mencegah dan mengatasi kurangnya produksi sel darah merah dalam tubuh. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan produksi sel darah merah berkurang. Dampaknya, pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh juga akan berkurang. Tidak heran apabila seseorang yang kekurangan zat besi akan terlihat lemah. Sementara itu, pada wanita yang sedang menstruasi disarankan untuk memakan jengkol. Sebab, banyaknya jumlah darah yang keluar saat menstrurasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi.
3. Membantu Tulang dan Gigi Lebih Kuat
Kandungan kalsium dan fosfor dalam jengkol bisa memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan tulang dan gigi. Kalsium dan fosfor adalah dua mineral penting yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Kombinasi kedua mineral ini dalam jengkol memberikan dukungan tambahan bagi kesehatan tulang dan gigi, membantu mencegah osteoporosis dan masalah gigi lainnya.
4. Mengurangi Penyempitan Pembuluh Darah
Pasien dengan penyakit jantung mengalami penyempitan pembuluh darah sehingga darah yang mengalir ke jantung menjadi lancar. Jengkol memiliki kandungan mineral yang bisa melebarkan pembuluh darah yang menyempit dan mencegah pembuluh darah menyempit kembali. Agar khasiat jengkol optimal, sebaiknya jangan memasak jengkol terlalu matang (matang).
5. Menurunkan Kolesterol
Kandungan tanin dan sponin pada jengkol dipercaya bisa menurunkan kolesterol. Kedua zat tersebut bekerja dengan menghambat penyerapan asam empedu yang bersatu dari kolesterol melalui usus. Untuk menambal kehilangan asam empedu ini, hati kemudian mengubah kolesterol yang telah ada di dalam tubuh menjadi asam empedu.
6. Membasmi Radikal Bebas
Jengkol mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan dapat meningkatkan ketajaman indera penglihatan. Vitamin A dan Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan. Sementara itu, manfaat antioksidan, zat ampuh yang menangkal radikal bebas dapat mencegah penyebab kanker.
7. Mencegah Penyakit Jantung
Serat dan senyawa dalam jengkol bisa memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi jengkol secara teratur bisa membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Serat yang terkandung dalam jengkol membantu dalam mengatur kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Selain itu, senyawa-senyawa tertentu dalam jengkol, seperti flavonoid dan antioksidan, diyakini memiliki efek protektif terhadap sistem kardiovaskular dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
8. Bagus untuk Pertumbuhan Janin
Sebuah studi terbaru menyoroti kandungan nutrisi yang penting dalam jengkol, terutama asam folat, yang dapat memberikan dukungan vital bagi pertumbuhan janin selama kehamilan. Asam folat adalah nutrisi penting yang dikenal dapat mencegah cacat tabung saraf pada bayi yang sedang berkembang. Jengkol, yang sering dikonsumsi sebagai bagian dari diet tradisional di beberapa daerah, ternyata kaya akan asam folat. Temuan ini menyoroti pentingnya memasukkan makanan sumber asam folat, seperti jengkol, dalam diet ibu hamil untuk mendukung kesehatan janin dan mencegah risiko cacat lahir.
Tips Konsumsi Jengkol
Meski punya banyak manfaat, penting untuk tetap mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang wajar dan seimbang. Jika terlalu banyak, asam jengkolat dalam jengkol bisa berpotensi memicu gangguan pada ginjal atau saluran kemih. Asam jengkolat mirip seperti asam urat yang menyebabkan pembentukan kristal di ginjal atau saluran kemih. Keracunan jengkol alias kejengkolan bisa menjadi salah satu penyebab gagal ginjal. Gejala kejengkolan mirip dengan penderita batu ginjal seperti nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, mual, muntah, nyeri di pinggang, atau tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Untuk meminimalkan bahaya keracunan asam jengkolat, jengkol harus diolah dengan tepat. Sebaiknya, jengkol direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan bau yang menyengat. Selain meluruhkan asam jengkolat, cara ini juga bisa mengurangi bau dari jengkol. Setelah makan jengkol, langsung gosok gigi untuk mencegah bau mulut dan jangan lupa menyiram toilet setelah digunakan agar tidak meninggalkan urine yang berbau menyengat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!